Enam titik tower sirine berbunyi serentak selama 60 detik, pada pukul 07.59 wib, menandai peringatan 18th Tsunami Aceh, 26 Desember 2022.
Masing-masing 4 titik di Kota Banda Aceh pada Tower Early Warning Sistem (EWS) atau Sirene Tsunami di Kantor Gubernur Aceh, Desa Lampulo, Desa Blang Oi dan Desa Cot Lamkuweuh. Sedangkan 2 titik di Kabupaten Aceh Besar berlokasi di Desa Kajhu dan Lhoknga.
Sirine berbunyi kencang selama satu menit dan suara sirine tersebut terdengar di hampir seluruh kawasan di Banda Aceh.
Suara sirine selama satu menit itu untuk mengenang detik-detik bencana tsunami menerjang Aceh dan merefleksikan bencana tersebut.
Puncak peringatan 18 tahun tsunami berlangsung di kuburan massal, Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Peringatan tahun ini mengusung tema ‘Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana’.
Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, mengatakan, lokasi peringatan tsunami kali ini sengaja dipilih di kuburan massal tempat jasad 40 ribu korban lebih dimakamkan.
Di sana, masyarakat dapat sekalian berziarah dan mengikuti rangkaian peringatan musibah yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.
“Setiap peringatan tsunami, banyak sekali ditemui peziarah berbeda suku, agama dan budaya yang membaur di Kuburan Massal Tsunami Siron untuk mendoakan keluarga dan kerabatnya,” kata Almuniza, Senin (26/12/2022)
Dia berharap, momentum peringatan tsunami menjadi renungan bagi masyarakat Aceh sebagai media pembelajaran dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT.
“Kita juga harus sadar terhadap fenomena alam dan mengajarkannya kepada generasi mendatang, karena mencegah bencana alam tentu tidak bisa, tapi mengurangi risikonya pasti bisa kita lakukan bersama-sama dengan semangat berkolaborasi,” ucapnya.
Peringatan tsunami diisi dengan tausiah dan doa bersama yang dipimpin Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab. Sedangkan zikir dan selawat akan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Darul Mujahiddin Lhokseumawe, Tgk Muslim At Thahiri. (Yan)