Home Berita FJL Desak Pemerintah Aceh Awasi Kinerja PT Mifa Bersaudara Terkait Tumpahnya Batu Bara
Berita

FJL Desak Pemerintah Aceh Awasi Kinerja PT Mifa Bersaudara Terkait Tumpahnya Batu Bara

Share
Share

Forum Jurnalis Limgkungan (FJL) Aceh mempertanyakan tingkat keamanan pengangkutan batu bara milik PT. Mifa Bersaudara. Pasalnya batu bara yang diangkut oleh perusahaan tambang itu kembali tumpah  di pesisir pantai Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Rabu(15/3/2023).

Hal itu terjadi bukan kali pertama, tapi sudah pernah terjadi sejak tahun 2017 hingga saat ini.

Koordinator FJL Aceh, Munandar mengutarakan, kondisi tersebut sudah berulang terjadi saban tahun. Akibat tumpahnya batu bara itu mengakibatkan kerusakan terumbu karang di kawasan Aceh Barat dan Nagan Raya, kerusakan lingkungan, ditambah dengan kondisi mata pencarian nelayan sekitar makin terganggu.

“Apakah cukup dengan kompensasi dan ganti rugi kepada masayarakat nelayan, lalu bagaimana dengan tanggung jawab mereka menjaga lingkungan ?,” tanya Nandar.

Oleh karenanya, lanjut Nandar, FJL mendesak Pemerintah Aceh untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan itu, dan  menagih tanggung jawab mereka dalam menjaga lingkungan sekitar.

Keuchik Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meurebo, Zainal Abidin, mengungkapkan sejak batu bara itu ada di laut membuat pendapatan masyarakat nelayan berkurang, ikan banyak mati dan tangkapan nelayan semakin berkurang.

“Yang jelas selama ada batu bara, pendapatan masyarakat nelayan jauh berkurang, dulunya setiap musim timur ikan beranda banyak  dilaut tersebut, tapi sekarang tidak lagi,” katanya.

Zainal juga mengatakan, pada musim angin timur seperti yang sedang terjadi saat ini, menjadi berkah bagi nelayan pesisir yang biasanya menangkap ikan beranda menggunakan jaring.

“Sekarang nelayan yang menggunakan jaring dalam beberapa tahun ini tidak mendapatkan ikan beranda,” keluhnya.

Saat ini Tim DLHK Aceh Barat sedang melakukan pemeriksaan terhadap bongkahan batubara yang tumpah ke laut tersebut.

bongkahan batu bara yang selama ini memenuhi ratusan meter pesisir pantai di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, telah mulai dibersihkan oleh masyarakat sekitar, yang dikumpulkan di dalam karung dalam jumlah banyak.   (FITRI)

Share
Related Articles
BeritaNews

AJI, IJTI dan PFI Menolak Program Rumah Bersubsidi bagi Jurnalis

Tiga organisasi profesi jurnalis menolak program rumah bersubsidi dari pemerintah untuk para...

Bentuk rumah minimalis modern (Dok. Shutterstock)
BeritaHeadline

Jurnalis Butuh Kesejahteraan, Bukan Rumah Subsidi

Pemerintah berencana meluncurkan sebuah program yang tampaknya penuh niat baik: menyediakan 1.000...

BeritaNews

Wali Kota Illiza: ASN Dilarang Merokok di Lokasi KTR

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali menegaskan pentingnya penerapan kawasan...

Proses Penyaringan Minyak Nilam di Laboratorium ARC-USK Banda Aceh.
BeritaHeadlineNews

Ekspor Langsung dari Aceh, Nilam Aceh Tembus Pasar Eropa

Setelah satu dekade melakukan ekspor melalui pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, Lembaga Atsiri...