Hardikda Momentum Memperbaiki Pendidikan Aceh

Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-63 yang diselenggarakan setiap 2 September setiap tahunnya merupakan momentum untuk memperbaiki wajah pendidikan di Aceh.

Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan mengatakan, Hardikda memuat nilai luhur sekaligus sarat sejarah. Untuk itu, yang paling penting dari sebuah peringatan adalah refleksi sekaligus titik laju untuk menyempurnakan pendidikan Aceh.

“USK punya komitmen tinggi untuk membangun pendidikan Aceh. Dengan sinergis dan segala kepakaran yang USK miliki, USK senantiasa siap memberikan solusi bagi pembangunan pendidikan Aceh,” kata Prof Marwan melalui rilis diterima digdata.id.

Menurutnya, pemilihan tema Hardikda tahun ini cukup bagus. Pemilihan kata kreatif, sejalan dengan salah satu moto USK yang ber-tagline ‘inovatif. Rektor menjelaskan, di era kecerdasan buatan, cakap secara akademik saja tidak cukup, setiap SDM butuh kreativitas.

“Kreativitas merupakan keniscayaan bagi siswa maupun mahasiswa. Dengan demikian, generasi penerus lebih siap dalam berkarya, adaptif di lingkungan kerja, serta mempunyai terobosan bagi pembangunan nasional,” tutur Rektor USK.

Pada puncak peringatan Hardikda Aceh yang berlangsung di lapangan tugu, Kopelma Darussalam, Jumat, 2 September 2022 dipimpin Asisten I Pemerintah Aceh, M Jafar bertindak sebagai inspektur upacara.

Peringatan Hardikda tahun 2022 dilakukan secara tatap muka paska pandemi Covid-19. Adapun tema Hardikda ke-63 adalah ‘Bergerak Bersama Wujudkan Merdeka Belajar untuk Generasi Penerus yang Islami, Tangguh, Kreatif dan Hebat’.

Mewakili Pj Gubernur Aceh, Asisten I Pemerintah Aceh, M Jafar menyampaikan, Hardikda merupakan keistimewaan bidang pendidikan yang hanya ada di Aceh. Selain kebanggaan, ini menjadi pendorong semangat dalam meraih segala prestasi.

“Melalui peringatan Hardikda, mari kita ciptakan generasi penerus yang cakap, religius, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter keacehan yang kental,” ucap M Jafar.

Dirinya mengungkapkan, beberapa tahun terakhir, prestasi pendidikan Aceh meningkat, mendulang medali sains di tingkat nasional, memenangi keterampilan di tingkat nasional. Bahkan hasil seleksi Perguruan Tinggi, Aceh masuk 5 besar dari 34 provinsi.

“Prestasi tersebut patut kita syukur. Semua ikhtiar mulai menunjukan keberhasilan. Meskipun demikian, capaian ini belum memenuhi semuanya. Kita harus lebih komprehensif, perlu peningkatan mutu yang berkesinambungan,” jelas Asisten I Pemerintah Aceh.

Terakhir, ia menyampaikan, untuk menggenjot pendidikan dalam membangun Aceh masa kini dan ke depan, Pemerintah Aceh menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Untuk itu, tahun 2023-2026, butuh sekitar 20 persen dari APBA.[acl]

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.