Harga telur ayam semakin tak terkendali. Di asar tradisional Kota Fajar, Kabuaten Aceh Selatan, harga telur mencapai Rp.52.000 per papa nisi 30 butir. Tak hanya pembeli atau masyarakat, pedagang juga mengeluh dengan kondisi tersebut.
Para pedagang grosir merasa khawatir dengan meningkatnya harga telur dalam tiga hari terakhir. Pasalnya, dengan meningkatnya harga telur ayam broiler dari distributor menyebabkan melambungnya harga jual kepada masyarakat.
Seorang pedagang grosir di Kota Fajar, grosir Arinal Rizky, mengaku lonjakan harga telur ini tejadi dalam waktu yang singkat dan meningkat drastis, dari harga telur sebelumnya harga Rp. 35.000 perpapan, kini melonjak dengan harga Rp.51.000 hingga Rp.52.000 per papan
“Sebelumnya telur masih dapat ditebus dari distributor pada harga Rp.42.000 hingga Rp.44.000, namun sejak tiga hari lalu dirinya harus membeli pada harga Rp.49.000 hingga Rp.51.000,” kata Arinal, Jumat (27/05/2022).
Menurutnya, walaupun melonjaknya harga telur ayam belum berdampak pada menurunnya pasokan telur dari Provinsi sumatera Utara ke Aceh Selatan, namun pedagang atau pembeli merasa kewalahan untuk membeli, baik dari grosir maupun distributor.
“Meskipun tidak berpengaruh pada pasokan telur di Aceh Selatan namun kami meminta agar pemerintah dapat segera menstabilkan harga telur yang saat ini sedang meroket, sebab kasihan pembeli,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Dedek mengaku sangat kewalahan menghadapi lonjakan harga telur saat ini, untuk harga perbutir saja saat ini mencapai Rp.2000 rupiah.
“Jika dibeli perpapan harganya mencapai Rp.52.000, kami sangat kewalahan dengan harga semahal ini, mudah-mudahan pemerintah segera menstabilkan kembali,” ujarnya.
Kondisi ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19 di Aceh Selatan belum begitu pulih, keluh Dedek. Pemerintah diharapkan dapat mengendalikan harga bahan pokok di pasaran agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik. (Yan)