Bukit Lamreh merupakan pebukitan tandus menghadap ke samudera Hindia di ujung pulau Sumatera. Terletak di Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Bukit Lamreh memiliki kontur tanah yang cenderung berbukit-bukit.
Terbentuk dari batuan karst, tanjung yang menjorok ke laut. Ujung bukit yang dikenal sebagai Ujung Kelindu itu langsung berhadapan dengan lautan lepas yang jernih dan memiliki gradasi warna biru tosca hingga biru tua. Jika dilihat dari ketinggian, Bukit Lamreh seperti tebing-tebing yang langsung berbatasan dengan laut dalam. Hal ini ditunjukkan dengan gradasi air laut yang bervariasi.
Lokasi ini bisa dicapai dalam waktu 1 jam dari pusat kota Banda Aceh, atau sejauh kurang lebih 39 KM, dengan menyusuri pinggiran pantai bagian Timur pulau Sumatera. Akses masuknya berada di pinggir jalan utama Banda-Aceh-Laweung lewat lintas pantai Timur pulau Sumatera.
Untuk masuk, setiap pengunjung dikenai biaya Rp 5.000 per orang. Biaya masuk tersebut dikutip oleh warga setempat yang berjaga di mulut jalan menuju ke arah pantai.
Salah satu keindahan yang ditawarkan oleh bukit Lamreh adalah pemandangan laut dengan tebing-tebing yang langsung berbatasan dengan laut dalam. Selain itu, cekungan pantai berpasir putih yang membentang mulai dari kawasan ini hingga ke pantai pasir putih Lhok Me, juga menjadi salah satu keindahan alam yang tidak bisa dilewatkan oleh para pengunjung.
Meski indah, namun lokasi ini tergolong sulit dijangkau akibat akses jalan yang masih belum memadai. Untuk mencapai tepi pantai, pengunjung harus melalui jalan setapak berbatu dan mendaki. Bagi pengunjung yang tidak suka berpanas-panas, atau wisata keluarga, agaknya lokasi ini kurang cocok untuk dijadikan pilihan destinasi wisata.
Hanya kendaraan roda dua yang bisa mencapai ujung dari Bukit Lamreh. Kalaupun harus menggunakan kendaraan roda empat, maka disarankan untuk membawa mobil jenis 4×4 atau mobil offroad untuk melibas jalan berbatuan kasar.
Namun bagi pengunjung yang suka berpetualangan, lokasi ini sangat cocok dan menantang untuk dijelajahi. Lelahnya menempuh perjalanan setapak akan terbayarkan oleh indahnya pemandangan yang terhampar bagi pengunjung.
Secara infrastruktur, kawasan Bukit Lamreh masih sangat minim fasilitas untuk dijadikan destinasi wisata. Bagi pengunjung, disarankan untuk membawa bekal sendiri, berupa minuman atau makanan karena di lokasi ini belum ada pedagang makanan atau minuman.
Namun jika melihat kondisi alam yang natural, agaknya kawasan ini lebih baik jika dibiarkan tetap dalam keadaan alami tanpa sentuhan tangan manusia, dengan alasan pengembangan ekonomi pariwisata. Yang penting untuk dipertimbangkan oleh pemerintah setempat adalah perbaikan akses jalan bagi pengunjung. Tentu saja tanpa merubah kondisi alam yang sesungguhnya. Karena keindahan Bukit Lamreh memang lahir dari keasrian alam yang alami tanpa campur tangan manusia.
Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID