Indonesia Mampu Menjadi Produsen Mobil Listrik Global

Di masa datang, diperkirakan seluruh dunia akan menggunakan kendaraan listrik termasuk Indonesia. Yang terpenting adalah seberapa siap dan seberapa cepat pemerintah membangun prasarana dan perangkat hukum yang mendukung industri mobil listrik.

Sebagai negara yang memiliki potensi, Indonesia bisa menjadi produsen mobil listrik global di masa yang akan datang. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber baterai listrik dari turunan nikel.

Proses pengisian listrik bagi mobil listrik. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Tauhid Ahmad dari Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai, Indonesia punya material utama industri baterai bagi mobil listrik.

“Setahu saya sumber biaya yang paling mahal dari mobil listrik adalah komponen baterai listrik. Dan ini kita punya sebagai daya saing,” kata Tauhid,

Untuk mengembangkan idustri mobil listrik di masa depan, pemerintah telah membentuk PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) yang merupakan gabungan dari PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero)/Inalum alias MIND ID, anak usahanya ANTM, Pertamina dan PLN.

Proses pengisian energi listrik bagi mobil listrik di stasiun pengisian. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Di masa datang, diperkirakan seluruh dunia akan menggunakan kendaraan listrik termasuk Indonesia. Yang terpenting adalah seberapa siap dan seberapa cepat pemerintah membangun prasarana dan perangkat hukum yang mendukung industri mobil listrik. Salah satunya adalah Stasium Pengisian Kenderaan Listrik Umum sebagai salah satu prasarana utama.

Menyahuti hal tersebut, Pemerintah Aceh melalui Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal, meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Aceh yang dibangun bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah Aceh, Banda Aceh, 31 Maret 2022. Keberadaan kendaraan listrik maupun fasilitas SPKLU sejalan dengan program unggulan Pemerintah Aceh yaitu; Aceh Green. Program ini tercantum dalam Visi Misi Aceh hebat, yang menjadi kebijakan Pemerintah Aceh periode 2017-2022.

GM PLN, Parulian Novriandi dan Kadis Perhubungan T. Faisal sedang mencoba proses pengisian listrik bagi mobil listrik. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Pemerintah Aceh mengapresiasi manajemen PLN Wilayah Aceh karena telah memfasilitasi hadirnya SPKLU pertama di Aceh.

“Semoga dengan tersedianya SPKLU ini dapat men-trigger (memicu) masyarakat untuk mulai beralih dari fossil fuel ke tenaga listrik,” ujar Faisal.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN Wilayah Aceh, Parulian Novriandi menyebutkan, kehadiran SPKLU akan mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak atau energi fosil yang makin hari kian terbatas kesediaannya. PLN berkomitmen menyediakan sejumlah SPKLU baik yang disediakan secara mandiri oleh PLN, atau melalui kerja sama dengan pihak swasta. Adanya SPKLU ini dapat mendorong masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik berbasis baterai.

GM PLN, Parulian sedang mencoba proses pengisian listrik bagi mobil listrik. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Menurut Parulian, infrastruktur untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik sangat penting. Saat ini telah tersedia 267 unit SPKLU di 195 lokasi di seluruh Indonesia.

Pemerintah Indonesia menyusun peta jalan mewujudkan zero emission (nol emisi) pada 2060 untuk menghadapi berbagai tantangan, serta risiko perubahan iklim di masa mendatang. Dalam peta jalan tersebut, pada 2050 ditargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sudah mencapai 87 persen, dan hal ini dibarengi dengan tidak melakukan penjualan mobil konvensional.

Proses pengisian energi listrik bagi mobil listrik di stasiun pengisian. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Kendaraan listrik dianggap hemat energi juga ramah lingkungan serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Stasiun pengisian listrik bagi mobil listrik. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID
Mobil listrik seharga sekitar Rp. 700.000 juta. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID
GM PLN, Parulian dan Kadis Perhubungan T.Faisal sedang mencoba mobil listrik. Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.