Pemerintah Iran resmi mengumumkan kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/05/2024) waktu setempat.
Stasiun televisi pemerintah Iran dan beberapa kantor berita semi-pemerintah seperti Tasnim dan Mehr News Agency melaporkan Presiden Raisi dan delapan orang lainnya yang ada di helikopter Belle 212 buatan Amerika Serikat itu tidak selamat.
“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata seorang pejabat senior Iran kepada Kantor Berita Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut.
Selain itu, mantan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga telah mengungkapkan kabar duka dan belasungkawa.

Setelah lebih dari 13 jam pencarian, tim SAR yang dipimpin Palang Merah Iran menemukan lokasi jatuhnya helikopter Raisi di perbukitan dekat Kota Varzaghan, Provinsi Azerbaijan Timur.
Saat tim mencapai lokasi, kondisi helikopter sudah hancur terbakar.
Televisi pemerintah Iran melaporkan “tidak ada tanda-tanda kehidupan” di antara penumpang helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya.
Pihak berwenang Iran mengumumkan pada hari Senin (20/05/2024), bahwa prosesi pemakaman Presiden Ebrahim Raisi akan diadakan di Teheran pada Rabu (22/05/2024).
Ebrahim Raisi dan rombongan yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Minggu lalu.
“Pada Rabu pagi, kami akan mengadakan prosesi pemakaman di kota Teheran untuk Raisi dan anggota rombongan lainnya yang tewas dalam kecelakaan itu,” kata Mohsen Mansouri, wakil presiden urusan eksekutif kepada televisi pemerintah, dikutip dari AFP, Selasa (21/05/2024).
Otoritas Iran juga telah memutuskan pemilihan presiden digelar pada 28 Juni 2024.
Sementara itu Kepala Staf Militer Iran Mohammad Bagheri memerintahkan penyelidikan penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi dan rombongannya.
Bagheri memerintahkan “sebuah komite tingkat tinggi untuk meluncurkan penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya helikopter presiden” yang terjadi pada Minggu (19/05/2024).
Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia usai helikopter yang mengangkutnya bersama delapan orang lain jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran.
Selain Raisi, helikopter itu juga membawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.
Sejumlah laporan media lokal menuturkan helikopter kemungkinan menabrak bukit. Namun, laporan itu belum dikonfirmasi pihak berwenang.
Kecelakaan terjadi usai Raisi menghadiri peresmian bendungan di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Lokasi helikopter jatuh juga hanya beberapa kilometer dari situs bendungan, tepatnya di sebuah wilayah pedalaman dekat Area Dizmar Dilindungi.

Sejumlah pemimpin negara Muslim turut menyampaikan bela sungkawa usai Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter, Minggu (19/05/2024), diantaranya Presiden Turki, Raja Arab Saudi, Presiden Irak, PM Malaysia, PM Pakistan, dan Presiden RI Joko Widodo.
Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan pernyataan belasungkawa ke pemerintah Iran usai Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Abdollahian meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam akun media sosial resmi miliknya. Jokowi menyebut bahwa ia berduka cita mendalam. Ia juga turut mendoakan bagi keluarga yang ditinggalkan dan masyarakat Iran.
Sumber : CNNIndonesia.com