Dalam bulan Ramdhan tahun ini Yayasan Hakka Aceh yang menaungi etnis keturunan Tionghoa dari berbagai agama yang berdomisili di Aceh, kembali menyalurkan 2.160 paket bantuan sembako bagi masyarakat miskin di Aceh.
Kegiatan ini menjadi agenda rutin masyarakat Tionghoa setiap bulan Ramadhan. Ini merupakan kegiatan ke 13 kali berlangsung di Banda Aceh sejak yayasan Hakka Aceh berdiri.
Ketua Yayasan Hakka Aceh Kho Khie Siong di Banda Aceh, Sabtu (22/3) mengatakan pembagian sembako tersebut serentak dilakukan di beberapa daerah di Aceh, meliputi Aceh Barat Daya, Sabang, Aceh Utara dan Banda Aceh.
“Harapan kita bagaimana orang di luar sana melihat kita bisa duduk berdampingan dan bisa melaksanakan kegiatan yang bermanfaat, dan kerukunan seperti ini bisa terus terjalin” katanya.
Aky begitu ia biasa disapa, menjelaskan, pemberian paket bantuan bagi warga kurang mampu di daerah Serambi Mekkah itu telah berlangsung 13 tahun terakhir secara berturut-turut sejak Yayasan Hakka Aceh berdiri. Kegiatan pembagian paket sembako pada hari ini dilakukan serentak di tiga lokasi di Aceh, nyakni Banda Aceh, Aceh Utara dan Aceh Barat.
Untuk tahun ini mereka menyediakan 2.160 paket bantuan sembako berisi beras, minyak goreng, mi instan dan lainnya itu terkumpul berkat donasi dari masyarakat Tionghoa dari Banda Aceh yang sudah sukses di kota lain, seperti di Surabaya, Jakarta, Medan, bahkan tersebar di beberapa kabupaten/kota lain di Aceh.
“Jadi mereka kembali karena rasa cinta terhadap kota kelahirannya, mereka tetap memperhatikan masyarakat Banda Aceh. Bantuan diberikan dalam bentuk sembako, rutin kita berikan setiap tahun,” ujarnya.
Aky berharap toleransi antar umat beragama semakin terjalin dengan baik antara Tionghoa dan umat muslim di provinsi paling barat Indonesia itu.
Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada pengurus Yayasan Hakka Aceh yang telah memberikan paket sembako Ramadhan bagi warga Banda Aceh.
Melalui program ini, lanjut dia, keberadaan Yayasan Hakka Aceh tidak hanya sekedar dalam bentuk kepedulian sosial, tetapi juga menjadi titik temu antara pemerintah kota dan masyarakat Tionghoa di ibukota Banda Aceh.
“Wadah ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama lintas etnis dan agama dapat menghasilkan dampak positif bagi kemajuan bersama,” ujarnya.
Menurutnya, Yayasan Hakka Aceh telah terbukti menjadi mitra yang setia bagi Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menjalankan program-program kemanusiaan dan pembangunan.
“Saya berharap, Yayasan Hakka Aceh akan terus terlibat aktif dalam pembangunan daerah kita, tidak hanya dengan memberikan bantuan materi, tetapi juga dengan menawarkan solusi bagi kehidupan yang lebih toleran dan damai,”ujarnya.