Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi kanker di Indonesia meningkat dari 1,4 per 1.000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 per 1.000 penduduk pada 2018. Adapun data dari Global Cancer Statistics 2020, di Indonesia terdapat 396.914 kasus baru kanker dengan 234.511 kematian. Jumlah kasus baru kanker diperkirakan akan mencapai 489.800 kasus pada 2030.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan kecenderungan orangtua enggan melakukan pengobatan secara medis dan memilih pengobatan secara herbal atau alternatif, membuat harapan hidup anak penderita kanker di Indonesia hanya 20%.
Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia setelah kardiovaskular. Apalagi, kasusnya meningkat signifikan dan biaya kesehatan yang ditimbulkan juga tinggi.
Dengan menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini, hal itu akan meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas hidup penderita.
Deteksi dini merupakan kunci utama dalam upaya menurunkan insiden dan kematian akibat kanker. (Yan)