Sudah setahun air bersih tidak mengalir ke rumah warga yang berada di Lorong Blang, Desa Lamjabat, Kota Banda Aceh. Padahal mereka sudah mendaftar pemasangan ke Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Daroi, namun jangankan dipasang, kabarnya saja tak mereka peroleh.
“Sejak menempati rumah kami sudah mendaftar sekitar satu tahun lalu,” kata seorang warga, Mulyani (53) kepada digdata.id.
Mulyani mengaku tak mengerti kendalanya. Petugas hanya menyampaikan akan melakukan survey. Tetapi jangankan air mengalir, hingga sekarang pipa pun tak terpasang.
Beberapa kali dia mempertanyakan perihal suplai air bersih. Mulyani mengaku, petugas PDAM hanya menyebutkan masih sedang survei dan tidak ada pipa besar sehingga tidak bisa dipasang.
“Sejak setahun lalu ngajukan permohonan PDAM saat menempati rumah di sini, saat itu daftarnya di PDAM Taman Sari itu dan kata petugasnya akan di survey dulu ya lokasinya, tapi sampai sekarang tak kunjung datang yang survey,” jelas Mulyani.
Mulyani mengaku sudah mempertanyakan berulang kali kepada petugas PDAM. Namun tak kunjung dapat solusi, alasannya selalu tidak ada pipa besar sebagai sumber mengalirkan air ke komplek perumahan mereka.
Namun, Mulyani merasa janggal dengan alasan tersebut. Tetangganya hanya berjarak jarak 100 meter dari rumahnya sudah dipasang air PDAM dan ongkos pemasangan mencapai Rp 4 juta. “Sedangkan saya saat mendaftar ambil harga yang standar saja karena tidak sanggup kalau harus bayar Rp 4 juta,” ungkapnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Minah Sondang Irene. Ia sudah mengajukan pemasangan baru air PDAM di Desa Gampong Blang, Kecamatan Meuraxa yang mengajukan awalnya developer ke PDAM, namun sudah tiga bulan menunggu tak kunjung dipasang.
Bahkan parahnya, sebut Minah, petugas survei dari PDAM juga tak pernah datang setelah pengajuan pemasangan jaringan baru.
“Kita sudah ajukan sejak 3 bulan lalu, yang mengajukan pendaftaran developer perumahan yang kita beli. Semestinya tidak butuh waktu lama untuk pemasangan air, setelah daftar lakukan survey kemudian pasang paling lama makan waktu seminggu lah, semestinya sistem kerjanya seperti pemasangan Wifi atau PLN yang hari ini kita laporkan pemasangan jaringan baru, esoknya langsung datang untuk survey dan pasang,” papar Ibu Minah didampingi suaminya.
Minah mengaku selama ini tidak ada informasi apapun dari petugas PDAM berapa lama jadwal pemasangan jaringan baru. “Harusnya kita pelanggan harus tau. Apakah butuh waktu berbulan-bulan untuk memasang jaringan baru air PDAM? Apakah wajar jika harus memakan waktu sampai 3 bulan,” ungkapnya lagi.
Sementara itu Direktur Perusahaan Daerah air Minum (Dirud PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh, T. Novizal Ayub mengatakan, untuk pemasangan baru jaringan PDAM tergantung hasil survey lapangan. Hal ini bisa dilakukan setelah warga mengajukan permohonan pemasangan jaringan baru terlebih dahulu dengan biaya pemasangann baru minimal Rp 1,5 juta.
Namun jika sudah mendaftar namun tak kunjung dilakukan survey atau pemasangan juga oleh petugas, ia meminta warga yang bersangkutan untuk menelusuri kembali atau setidaknya menelpon pihak PDAM untuk memberitahukan hal tersebut.
“Saya akan coba membantu untuk melakukan pengecekan terhadap keluhan warga tersebut, dimana kendalanya dan tolong kirimkan bukti pendaftarannya ke saya, agar bisa saya telusuri,” pinta Dirut PDAM Tirta Daroy Banda Aceh.[acl]