Home Data Bicara Tutupan Hutan Aceh Hanya Tersisa 2,9 Juta
Data BicaraHeadlineHutan Aceh

Tutupan Hutan Aceh Hanya Tersisa 2,9 Juta

Share
Share

Berdasarkan data acehdata.digdata.id, deforestasi di Tanah Rencong sejak 2015-2022 mencapai 123,092 hektar, angka ini setara 21 kali luas kota Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh yaitu seluas 6.136 hektar. Jadi hutan yang tersisa saat ini hanya 2,9 juta hektar, padahal sebelumnya hutan Aceh seluas 3,7 juta hektar pada 1990.

Dapat juga mendengar dari suara berikut Data Bicara “Tutupan Hutan Aceh Hanya Tersisa 2,9 Juta”: 

Sementara bila merujuk pada SK 580/MENLHK/SEETJEN/SET.1/12/2018, tutupan hutan Aceh seluas 3,5 juta lebih. Ini menunjukkan ada terjadi pengurangan dibandingkan tutupan hutan Aceh pada 1990 lalu.

Tingkat kehilangan tutupan hutan di Aceh terbilang semakin mengkhawatirkan – jelas terlihat dari sisanya hingga 2022 – mengalami degradasi sebesar 20 persen dibandingkan luas berdasarkan SK 580 atau sekitar 585,349 hektar hilang.

Deforestasi yang terjadi telah menyebabkan berbagai dampak, seperti kekeringan, banjir, longsor, hilangnya sumber air bersih, serta kerusakan pada koridor satwa. Dampak ini terutama dirasakan di dua kawasan ekosistem, yaitu Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dan Ulu Masen, yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Kebijakan transisi energi melalui energi baru terbarukan (EBT) dengan cara co-firing menjadi ancaman serius terhadap hutan Aceh. Terlebih pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk penguasaan lahan, termasuk menggunakan kawasan hutan demi transisi energi yang kebanyakan masyarakat sipil menyebutkan sebagai solusi palsu.

Apa lagi target Pemerintah Aceh, haqqul yakin pasang target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 33,9% pada 2025 dan 43,3% pada tahun 2050. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang hanya menetapkan bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.

Selengkapnya baca di Transisi Energi Ancam Hutan Aceh.

Kondisi ini tentunya akan memperburuk krisis ekologis di Aceh, terutama mengancam hutan Aceh. Dampak lainnya adalah konflik satwa dengan manusia juga menjadi ancaman lainnya.[acl]

Share
Related Articles
BeritaHeadline

Deforestasi Disahkan Negara, FoLU Net Sink Jadi Ilusi

Dua tahun setelah pemerintah menggembar-gemborkan dokumen ambisius FoLU Net Sink 2030, angka-angka...

Wakil bupati Aceh Singkil Hamzah Sulaiman
BeritaHeadlineNews

Wabup Aceh Singkil : Mari Bersama Bangun Aceh Singkil

Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman, menekankan agar semua pihak bisa memberi...

Potret gugusan pulau-pulau di Kabuoaten Aceh Singkil. Empat pulau diantaranya kini sudah beralih menjadi milik Sumatera Utara, melalui Kepmendagri 300.2.2-2138 Tahun 2025 tanggal 25 Mei 2025. Poto : Dok Trip Trus.
BeritaHeadlineNews

Presiden Prabowo Putuskan Empat Pulau Adalah Milik Aceh

Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung rapat terbatas yang memutuskan sengketa empat pulau...

Dokter sedang memeriksa kondisi gigi seorang anak penyandang Thalassemia pada kegiatan Bakti Sosial FKG USK di Rumah Singgah Rumah Kita, Yayasan Darah untuk Aceh (YDUA), Minggu (15/6/2025)
BeritaFotoHeadlineNews

FKG USK Lakukan Pemeriksaan Gigi Gratis Bagi Anak-anak Penyandang Thalassemia

Puluhan anak-anak penyandang Thalassemia melakukan pemeriksaan gigi, untuk menunjang kesehatan mereka.Pemeriksaan dilakukan...