Home Berita UPTD Beujroh Meukarya Dinsos Latih Gelandangan Dan Pengemis Bertani Melon
BeritaHeadline

UPTD Beujroh Meukarya Dinsos Latih Gelandangan Dan Pengemis Bertani Melon

Share
Sejumlah Gepeng sedang mengikuti pelatihan bertani melon, di UPTD Beujroh Meukarya, Dinsos Aceh. Program ini untuk menghilangkan aktifitas Gepeng dijalan. Photo : Digdata.id/HO
Share

Sebanyak sepuluh orang gelandangan dan pengemis di Aceh dilatih bertani melon, di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumoh Sejahtera Beujroh Meukarya (RSBM), Dinas Sosial Aceh.

Para gepeng ini, mendapatkan pelatihan bertani sejak pertengahan Bulan Mei 2022 lalu. Lebih kurang selama 70 hari mereka di ajarkan cara bertanam buah melon dengan benar oleh instruktur ahli bidang pertanian tanaman melon.

Kepala Seksi Pelayanan Dan Penyantunan Tuna Sosial, Nurmansyah,  menjelaskan, pelatihan berkebun melon yang diberikan kepada mantan gepeng ini, merupakan bagian dari program pembinaan dan pendidikan yang dimiliki UPTD RSBM.

“Pelatihan bertani melon menjadi salah satu upaya unggulan dari Pemerintah dalam membekali kemampuan para gepeng tuna sosial agar bisa tumbuh dengan mandiri,” jelas Nurmansyah dalam keterngangan tertulisnya, Selasa (27/09/2022).

Selama ini, sebut Nurmasnyah, faktanya  masih banyak potensi dari lahan kosong di Aceh yang terbengkalai, sehingga pelatihan disektor pertanian atau perkebunan ini akan menjanjikan bagi masa depan klien binaan tuna sosial.

Lahan praktik tanaman melon, sambungnya memanfaatkan lingkungan sekitar UPTD yang berlokasi di Ladong, Aceh Besar. Setiap peserta binaan menerima 2 bedeng tanah untuk di tanami melon. Mereka diajarkan dari mulai penggarapan tanah hingga cara menjual hasil produksi. Dalam pelaksanaannya peserta dibimbing langsung tenaga ahli budidaya melon bersama tim penyuluh pertanian dari Aceh Besar.

“Alhamdulillah, dari masa 3 bulan pelatihan, sebanyak 1.000 batang berhasil ditanam, dengan produksi buah mencapai 1.5 ton. Ini modal yang baik bagi mereka untuk kemudian bisa diaplikasikan saat kembali ke daerah asalnya”  ungkap Nurman optimis.

Berharap Jadi Warga Mandiri

Kepala UPTD RSBM, Farid Wajdi,  berharap, pelatihan budidaya pertanian yang diterima para gepeng dapat dimanfaakan dengan sebaik mungkin usai mengikuti program pembinaan di UPTD.

Buah Melon hasil garapan para mantan Gepeng yang mengikuti pelatihan bertanam melon di UPTD Beujroh Meukarya, Dinsos Aceh. Poto: Digdata.id/HO

Selama ini kata Farid, UPTD RSBM konsisten menerima rujukan klien Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari seluruh Kabupaten / Kota. Keberadaan UPTD milik Dinsos ini bagian dari program pemerintah dalam mengurangi jumlah gepeng di Aceh, disamping juga merupakan salah satu tugas dan fungsi dari panti pelayanan PMKS yang dipimpinnya.

Tidak hanya pelatihan, setiap klien binaan juga mendapatkan bimbingan kerohanian dalam rangka penguatan dan penataan kembali mental kaum tuna sosial. Bimbingan mental itu dimaksud untuk menghilangkan perilaku mengemis di jalanan yang sebelumnya sering mereka lakukan.

“Pemerintah komit dalam penanganan masalah sosial di Aceh. Program pembinaan dan pelatihan yang diberikan selama ini untuk membantu para mantan gepeng agar mandiri dan terbebas dari belenggu kemiskinan”. tegasnya.

Sekembalinya ke masyarakat, diharap mereka tidak lagi menjadi gelandangan pengemis, dengan bekal ilmu yang digeluti mereka bisa jadi warga yang mandiri, yang bisa mensejahterakan diri sendiri dan keluarganya. (Yan)

Share
Related Articles
BeritaHeadline

Maarten Paes Alami Hari Buruk, Timnas Indonesia Takluk 1-5 dari Australia

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, mengalami malam yang sulit saat menghadapi Australia...

Berita

Dua Jenazah Balita Tenggelam Berhasil di Evakuasi Tim Basarnas

Dua balita laki-laki berusia 4 tahun dan 3,5 tahun asal Gampong Sihom...

BeritaHeadlineNews

Meraup Rupiah Dari Keranjang Parcel Lebaran

Untuk memenuhi permintaan wadah parcel pada hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah...

Tinta Merah KEL di Komisi IV DPRA
HeadlineJurnalisme Data

Tinta Merah KEL di Komisi IV DPRA

Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) diberi tinta merah dan hanya dicatat sebagai catatan...