Makan daging buah kelapa, atau minum air buah kelapa, pastinya sudah biasa, tapi bagaimana jika makan batok kelapa?
Rasa penasaran inilah yang mendorong Resti menjejakkan kakinya ke warung kayu Aneuk Garuda, yang terletak di pinggir jalan nasional Banda Aceh-Medan, tepatnya di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar.
Di warung kayu ini menjual rujak manis batok kelapa alias U-Groh. Jika biasanya rujak terdiri dari campuran buah seperti jambu, timun dan masih banyak lagi bagi buah segar lainnya, tetapi di sini rujak malah dibuat dengan bahan baku batok kelapa. Tapi tentu saja yang digunakan adalah batok kelapa yang masih sangat muda.
U Groh sendiri dalam bahasa Aceh berarti batok kelapa. Selain batok kelapa, dalam campuran rujak ini, ada tambahan bahan lain yaitu umbut (bagian dalam pucuk pohon) kelapa yang berwarna putih dan berasa gurih. Ini yang membuat rujak menjadi berbeda. Umbut kelapa yang lembut dengan rasa gurih manis ini, membuat rujak U Groh semakin “menggigit”.
Setelah dipisahkan dari kulit dan sabut kelapa, maka batok kelapa muda ini diris tipis, lalu dicampur dengan bumbu rujak yang sudah disiapkan dan diberi perasan jeruk nipis. Hmmmmm….. warna dan aroma rujak U-Groh langsung memancing air liur bergumul di mulut. Rujak pun siap disantap.
Resti, warga asal Meulaboh Aceh Barat ini, begitu menikmati setiap sendok rujak U-Groh. “Rasanya nikmat dan segar serta penuh sensasi, ada manis, pedas dan sedikti sepat, tapi begitu asyik,” ujar Resti.
Ini kali pertama Resti menikmati Rujak U-Groh. Dia tak pernah menyangka jika batok kelapa bisa diolah menjadi kuliner yang lezat.
“Rasanya segar sekali pas dimasukkan ke mulut, ada sensasi yang khas memang tidak ditemukan pada rujak lain,” katanya kepada digdata pada Selasa (17/05/2022).
Rujak U-Groh memiliki rasa yang sangat khas, tentu sangat berbeda dengan rasa rujak pada umumnya. Rasa manis, asam, pedas dan sepat menjadi satu dalam sekali suapan rujak unik ini.
Pemilik gerai rujak U-Groh Aneuk Garuda, Suwardi, mengaku sudah berjualan rujak sejak tahun 2007. Awalnya ia hanya ingin coba-coba memakan batok kelapa muda yang diberi perasan jeruk nipis dan campuran cabe rawit. Ternyata rasanya cukup segar. Ia pun menjadikan batok kelapa muda ini sebagai menu andalan rujak di kedainya.
“Iya, awalnya coba-coba sendiri saja, dan ternyata rasanya enak, dan ini khas kami sendiri,” jelas Suwardi.
Karena letaknya di pinggir jalan, Kedai ini sering menjadi singgahan para pengguna jalan, terutama yang melintas dengan jarak jauh. Tapi tak sedikit pula warga dari tempat lain, sengaja datang hanya untuk menikmati rujak U-Groh.
Sambil menikmati rujak, pelanggan juga bisa menikmati pemandangan sekitar berupa hamparan sawah dengan tanaman padi menghijau (tapi jika menjelang panen berubah menjadi hamparan kuning). Plus juga hembusan semilir angin sepoi, menambah paduan rasa dalam rujak U-Groh ini seperti harmoni kehidupan.
Meski hanya di saung sederhana, kebersihan tempat ini cukup terjaga, jadi tak perlu sangsi menikmati rujak yang agak ekstrim ini. Begitu juga dengan harga yang ditawarkan, cukup bersahabat. Seporsi rujah U Groh cukup ditebus dengan 13 ribu rupiah saja, sementara minuman pendampingnya berupa air kelapa muda atau jus buah bisa dinikmati dengan harga 10 sampai 15 ribu rupiah.
Untuk anda yang ingin menikmati rujak khas Aceh Besar ini, tak sulit untuk menjangkau lokasinya. Kedai rujak U-Groh Aneuk Garuda ini berada di pinggir jalan nasional lintas Banda Aceh_Medan, tepatnya di Kilometer 23,5, Indrapuri Aceh Besar. (Yan)