Seorang Gadis Ditemukan Gantung Diri di Aceh Selatan

Seorang gadis ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri dalam kamar, warga Kecamatan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Rabu (18/05/2022).

Kapolsek Labuhan Haji, Iptu Syahrul membenarkan ada orang meninggal dunia gantung diri. “Korban adalah S (21), diduga nekat mengakhiri hidupnya karena faktor perjodohan,” kata Iptu Syahrul, Kamis (19/05/2022).

S ditemukan tergantung di seutas tali pinggang dalam kamar rumahnya pada Rabu (18/05/2022) malam, ditemukan oleh abang iparnya sekira pukul 19.45 WIB.

Saat itu, kata Iptu Syahrul, kamar S terkunci dari dalam. Sang abang ipar kemudian berinisiatif mendobrak pintu lantaran beberapa panggilan tak mendapat jawaban.

“Abang iparnya tersebut kaget saat melihat S sudah dalam keadaan tergantung,” katanya.

Pihak keluarga kemudian dengan cepat melepas ikat pinggang dan menurunkan S dari gantungan.

“Jadi sempat diperiksa nandinya oleh kakak kandung korban, dan sempat beranggapan korban masih hidup,” kata Syahrul.

Pihak keluarga pun memanggil dokter dari Puskesmas Labuhan Haji untuk memastikan kondisi korban.  “Namun saat diperiksa dokter mendapati bahwa S telah meninggal dunia,” ujarnya.

Polisi saat ini masih menyelidiki terkait motif S nekat melakukan perbuatan gantung diri tersebut.

Upaya Pencegahan Bunuh Diri

Data dilansir dari klikdokter.com, pada 2019 lalu setiap 40 detik, terdapat satu orang di dunia yang kehilangan nyawa akibat bunuh diri. Kini persoalan ini sudah menjadi masalah kesehatan publik. Sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui apa saja yang bisa memicu munculnya keinginan bunuh diri dan bagaimana cara mencegah hal tersebut.

Keinginan bunuh diri berkaitan dengan beberapa kondisi kesehatan jiwa, seperti depresi dan ketergantungan alkohol. Selain itu, keinginan tersebut juga dapat muncul secara impulsif akibat adanya gangguan dalam menghadapi tekanan hidup, seperti masalah keuangan, percintaan, atau penyakit.

Mengalami konflik, bencana, kekerasan, kehilangan, atau merasa kesepian juga berhubungan dengan perilaku bunuh diri.

Metode bunuh diri yang dilakukan dapat berbeda-beda, tergantung dengan kondisi lingkungan individu terkait. Mengetahui cara-cara yang biasa digunakan untuk bunuh diri dapat membantu mencegah terjadinya hal tersebut.

Adapun beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku bunuh diri, di antaranya:

Membatasi Akses

Salah satu cara mencegah bunuh diri adalah dengan membatasi akses terhadap alat atau bahan yang dapat digunakan untuk mengakhiri hidup. Alat dan bahan-bahan yang dimaksud, misalnya pestisida, senjata api, obat-obatan, maupun zat tertentu yang mengandung racun.

Laporkan ke Media

Pembatasan penggunaan obat atau bahan tertentu serta pelaporan melalui media juga bisa dilakukan untuk mencegah tindakan bunuh diri.

Tindakan ini bukan hanya untuk satu orang saja, melainkan secara keseluruhan. Dengan kata lain, laporan yang Anda berikan ke media tentang percobaan bunuh diri dapat membantu menurunkan kemungkinan terjadinya aksi bunuh diri berantai.

Sosialisasi

Sosialisasi mengenai tindakan bunuh diri dan cara mencegahnya juga perlu dicanangkan di lingkungan, seperti di kantor, sekolah, atau tempat umum.

Pelatihan untuk tenaga medis terkait penilaian dan pengelolaan perilaku percobaan bunuh diri, serta pendekatan terhadap individu yang rentan melakukan tindakan tersebut juga dapat dilakukan.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya terlatih guna mencegah tindakan bunuh diri.

Masih banyak stigma negatif terkait bunuh diri dan gangguan mental yang mungkin terjadi di masyarakat umum. Hal-hal tersebut membuat banyak orang berpikir bahwa orang yang mencoba bunuh diri tidak mencari bantuan atau tidak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Padahal, bisa saja orang yang mencoba bunuh diri tidak tahu harus ke mana mencari bantuan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan bahwa kesehatan jiwa memiliki peran yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Sejatinya, bunuh diri adalah perkara yang kompleks. Mencegah terjadinya tindakan ini membutuhkan kerja sama dari berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, bisnis, hukum, politik, pemerintah, dan media. Sebagai peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2019, mari bersama berperan dalam mencegah terjadinya tindakan bunuh diri.[acl]

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.