Pedagang kue musiman menggelar dagangan mereka di kawasan pasar Aceh 25 April 2022. Menjelang Idul Fitri kawasan pasar Aceh terlihat dipadati oleh pengunjung. Selain berbelanja pakaian, tidak sedikit juga kaum ibu-ibu menyerbu toko-toko dan tempat penjualan kue kering.
Rizal salah seorang pedagang mengaku bahwa omset penjualannya setiap hari meningkat semenjak beberapa hari menjelang Idul Fitri. Biasanya puncak kunjungan belanja justru terjadi pada malam hari selepas tarawih. Omset rata-rata yang berhasil diraihnya antara Rp 2-7 juta perhari. Namun angka ini akan terus meningkat mendekati hari Raya Idul Fitri.
“Wilayah ini sampai macet karena ramainya orang yang berbelanja keperluan lebaran. Termasuk kue-kue kering seperti ini”. Kata Rizal.
Rizal adalah pedagang kue musiman yang berasal dari Pidie. Dia sengaja membuka lapak di pinggir jalan agar mudah diakses oleh masyarakat, utamanya kaum ibu-ibu. Kue-kue yang dijual olehnya sangat beragam dengan harga yang cukup terjangkau.
Hampir semua dagangan kue yang ditawarkannya adalah titipan pembuat kue. Biasanya dipasok dari beberapa pembuat kue lokal maupun dari Medan Sumatera Utara. Kenaikan harga bahan-bahan kue juga mendongkrak harga kue yang digelarnya. Rata-rata naik Rp 5 ribu sampai Rp 10 per paketnya.
“Meski harga sudah naik, animo masyarakat untuk membeli kue masih tetap tinggi. Mungkin karena harga yang kita tawarkan masih dikategorikan harga ekonomis”, kata Rizal.
Rata-rata harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hingga 45 ribu perpaket tergantung jenis kuenya. Kue kering yang dijual di kawasan pasar Aceh, seperti potato stick, nastar bulan, nastar donat, lontong paris, black forest, brown peanut, seetrum, kue bawang, serta beragam jenis kue kacang-kacangan lainnya.
Foto: Hotli Simanjuntak/digdata.ID