Home Data Bicara Data Bicara: Aceh Masih Termiskin di Sumatera
Data Bicara

Data Bicara: Aceh Masih Termiskin di Sumatera

Share
Share

Tingkat kemiskinan di Aceh hingga Maret 2024 masih menjadi yang tertinggi di Sumatera, menjadikan provinsi paling barat Indonesia ini berada di peringkat pertama. Kondisi ini sudah berlangsung lama, padahal Serambi Makkah merupakan daerah khusus yang setiap tahun dikucurkan data otonomi khusus.

Secara nasional, ada empat provinsi di Sumatera masih berada di atas tingkat kemiskinan nasional (9,03 persen). Provinsi Aceh merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera dan Kepalauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau provinsi tingkat kemiskinan terkecil.

 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, provinsi dengan jumlah penduduk miskin di atas satu juta jiwa berada di Sumatera Utara sejumlah 1.228 ribu. Indeks kedalaman kemiskinan 1,23 dan indeks keparahan kemiskinan 0,30.

Sementara Provinsi Aceh menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk miskin 804,5 ribu jiwa. Ini menunjukkan indeks kedalaman kemiskinan sebesar 2,62 dan indeks keparahan kemiskinan 0,71. Masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan Sumatera Utara.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index) ini menunjukkan rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Artinya, indeks ini mengukur seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan. Semakin tinggi angka indeks, semakin besar rata-rata penduduk miskin mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan dasar dibandingkan dengan garis kemiskinan.

Contoh, jika indeksnya 0,1, artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin hanya 10% di bawah garis kemiskinan. Indeks ini penting untuk memperlihatkan tidak hanya berapa banyak orang yang miskin, tetapi seberapa dalam kemiskinan mereka.

Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index) mengukur distribusi atau kesenjangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Indeks ini memperhitungkan apakah di antara penduduk miskin ada yang jauh lebih miskin dibandingkan yang lain. Jika nilai indeks ini tinggi, artinya ada kesenjangan yang signifikan di antara penduduk miskin. Dengan kata lain, indeks ini memberikan gambaran tentang ketidakmerataan tingkat kemiskinan di kalangan orang miskin.

Contoh, indeks yang lebih tinggi menunjukkan bahwa ada banyak penduduk miskin yang pengeluarannya sangat jauh di bawah garis kemiskinan, sehingga keparahan kemiskinannya lebih besar.

Secara keseluruhan, kedua indeks ini membantu dalam menganalisis tidak hanya jumlah penduduk miskin, tetapi juga seberapa parah dan dalam kondisi kemiskinan tersebut, sehingga kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran.[acl]

Share
Related Articles
Tampak Kawasan Tambang dari Udara By : Junaidi Hanafiah
Data Bicara

Pertambangan Hanya Serap 0,96 Persen Tenaga Kerja di Aceh

Sektor pertambangan dan penggalian tidak memberikan konstribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja...

Data BicaraHeadlineUncategorized

Peta Kekuatan Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh 2024

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) jumlah total perolehan suara sah pada...

Data BicaraHeadline

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Meningkat di Aceh

Plt. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan...

Data BicaraHeadlineHutan Aceh

Tutupan Hutan Aceh Hanya Tersisa 2,9 Juta

Berdasarkan data acehdata.digdata.id, deforestasi di Tanah Rencong sejak 2015-2022 mencapai 123,092 hektar,...