Tak terima diberhentikan sepihak, tujuh karyawan Grand nanggroe Hotel, melakukan aksi unjuk rasa di depan hotel tersebut. Mereka mengecam tindakan PHK sepihak yang dilakukan oleh manajemen hotel dan mendesak perusahaan memanggil kembali pekerja yang di PHK sepihak.
Dalam aksi yang berlangsung satu jam ini, para pengunjuk rasa didampingi oleh perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Tenaga Kerja (Aspek) Indonesia Provinsi Aceh, TUCC dan LBH-YLBHI Banda Aceh. Aksi juga dikawal ketat oleh aparat kepolisian.
Ketua Serikat Pekerja Grand Nanggroe Hotel, Dirwan, yang juga menjadi korban PHK sepihak ini mengatakan, saat aksi baru berjalan, pihak manajemen hotel meminta perwakilan dari pengunjuk rasa untuk bisa bertemu dengan pihak manajemen hotel dihalaman hotel. “ Pihak manajemen hotel diwakili oleh M . Ali Daud, Bidang Sumber Daya atau Human Resources Development (HRD) Grand Nanggroe Hotel (GNH) Banda Aceh, hadir juga Sekretaris DPW Aspek Provinsi Aceh, Muhammad Arnif.
Perwakilan pengunjuk rasa kemudian membacakan tuntutan mereka. Tuntutan tersebut antara lain mengecam dan menolak tindakan PHK sepihak yang dilakukan Manajemen Hotel Grand Nanggroe terhadap tujuh orang pengurus dan anggota SP.GNH, mendesak perusahaan memanggil kembali pekerja, menuntut perusahaan membayar Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri tahun 2022 dan tunjangan meugang.
Mereka juga menuntut perusahaan membayar upah dan hak normatif lainnya setiap bulan selama proses hingga adanya putusan PPHI, menuntut perusahaan menjalankan isi nota pengawasan ketenagakerjaan dan mendesak pemerintah / Dinas Tenaga Kerja Provinsi Aceh mengambil tindakan tegas bila perusahaan tidak menjalankan isi nota pengawasan.
HRD Grand Nanggroe, M Ali Daud, mengaku, manajemen belum dapat memastikan akan menjalankan semua tuntutan tersebut. Hal ini dikarenakan, dalam dua kali pertemuan antara perusahaan dengan serikat pekerja (bipartit) tidak ada titik temu karena karyawan yang di-PHK tidak memberi jawaban.
“Karena itu, persoalan ini kami sudah sampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja untuk diselesaikan di sana. Karena dua kali bipartit tidak ada titik temu, maka kita akan masuk tripartit,” ujar M Ali Daud, Senin (25/04/2022).
Hingga akhir pertemuan dalam aksi unjuk rasa tersebut, belum didapat solusi untuk menyelesaikan sengketa pekerja hotel dan manajemen hotel tersebut. **** (Yan)