Tingginya lonjakan harga bahan pokok di Aceh hampir sebulan ini membuat masyarakat semakin susah dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama menjelang Ramadhan dan Idul fitri.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Banda Aceh kembali menggelar pasar murah yang berlokasi di halaman Masjid Baitussalihin Ulee Kareng, Banda Aceh, Kamis (7/2/2024).
Upaya ini dilakukan dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Pemko Banda Aceh, melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan menyediakan empat bahan kebutuhan pokok, yakni beras, minyak goreng, gula, dan telur, yang dijual lebih murah dari harga pasar.
Warga sangat antusias mendatangi pasar murah yang di pusatkan di pelataran Mesjid Ulee Kareng Banda Aceh. bakda shalat subuh warga telah berdatangan untuk memperoleh kupon belanja di pasar murah yang baru di buka pada pukul 08.00 pagi.
Pejabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Amiruddin, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fadhil, dan Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Samsul Bahri, serta sejumlah pejabat terkait turut meninjau langsung pelaksanaan pasar murah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Amiruddin mengatakan ada 1000 kupon yang disediakan untuk masyarakat Kota Banda Aceh.
“Nanti juga ada pasar murah di daerah Lambhuk, yang juga kita laksanakan hari ini. Alhamdulillah dengan kita lakukan ini bisa terbantu masyarakat,” katanya.

Adapun harga beli per paket barang pokok tersebut telah disubsidi oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, sehingga masyarakat dapat memperolehnya dengan harga yang terjangkau, yakni Rp 195,000,00.
“Pemko telah mensubsidi bahan pokok tersebut mencapai delapan puluh ribu dari empat item bahan pokok. Dan alhamdulillah kita lihat masyarakat sangat antusias masyarakat karena terasa memang terbantu,” jelasnya.
Di samping itu, Amiruddin mengungkapkan Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus melakukan pasar murah dalam rangka pengendalian harga, dan inflasi.
“Dalam beberapa waktu ke depan ini kita akan melakukan sidak pasar di beberapa tempat. Nanti kalau ada masyarakat mengeluh kenaikan harga, kita akan melakukan pengendalian seperti ini. Dan kita minta Bulog terus menyuplai barang di pasar sehingga harga bisa turun kembali,” ungkapnya
Pasar murah ini diadakan untuk membantu warga memenuhi kebutuhan hidup menjelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
Ia mengatakan antusias masyarakat sangat terlihat dengan diadakannya pasar murah ini. Ada juga yang meminta pasar murah diadakan sebulan sekali, akan diusahan oleh pihaknya, untuk saat ini masih diadakan sesuai jadwalnya.
Salah seorang warga Ulee Kareng, Dicky, 21 tahun, mengungkapkan pasar murah ini sangatlah menguntungkan bila dibandikan dengan pasar biasa lainnya.
“Dengan adanya subsidi disediakan, biasanya beras 15 kilo dengan harga Rp200 ribu, dibandingkan dengan pasar murah menjadi Rp145 ribu, tentu ini sangatlah murah denagan adanya subsidi,” tutupnya.