• Berita
  • Featured
  • Foto
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • Opini
  • Video
  • PPMS
  • Redaksi
Kamis, 21 September 2023
Dig Data
  • Home
  • Berita
    • Foto
    • Video
    • Jurnalisme Warga
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Foto
    • Video
    • Jurnalisme Warga
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Berita

Krueng Aceh Terkontaminasi Mikroplastik

Redaksi by Redaksi
04 Juni 2022
in Berita
0
Krueng Aceh Terkontaminasi Mikroplastik

Diskusi bersama Tim Ekspedisi Sungai Nusantara ESN). Poto; Rsima/Digdata.id

Share on FacebookShare on Twitter

Krueng Aceh merupakan sungai yang mengaliri dua kabupaten kota yakni Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, dan termasuk satu dari 68 sungai kelas nasional. Melewati dua wilayah besar, menjadikan Krueng Aceh tidak lepas dari problematika mikroplastik.

Hal ini mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Lingkungan (FJL)  Aceh bersama WALHI Aceh, Digdata.id dan Tim ESN dengan tema “Mikroplastik Ancam Krueng Aceh” di Kantor WALHI Aceh pada Jumat, 3 Juni 2022. Diskusi ini turut menghadirkan Prigi Arisandi selaku Tim Ekspedisi Sungai Nusantara, Dr Muhammad Nizar, S.T., M.T. selaku Kaprodi Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah dan Cut Maisita dari Dinas LHK Aceh.

Tim ESN Prigi Arisandi menjelaskan, ekpedisi sungai nusantara memiliki empat tujuan besar, yakni mendeteksi kesehatan sungai, mendokumentasikan perjalanan, mengabarkan kondisi sungai kepada masyarakat luas dan mengajak seluruh lapisan masyarakat, LSM, aktivis serta pemerintah untuk bertanggung jawab terhadap pada kebersihan sungai. 

“Ada ancaman serius di sungai kita yang asalnya juga dari kita, manusia. Saat Mikroplastik mencemari sungai, yang terganggu bukan hanya manusia, tapi juga organisme didalamnya, ada ikan dan mikroogranisme lain didalamnya,” ujar Prigi.

Dalam mendeteksi kesehatan Krueng Aceh,  Tim ESN lainnya telah mengambil sampel air Krueng Aceh untuk uji kualitas air dan kontaminasi Mikroplastik pada Sabtu dan Minggu, 28-29 Mei 2022. Pengambilan sampel air dilakukan di empat titik yang mewakili Segmen Hulu, Segmen Tengah dan Segmen Hilir.

Baca Juga

Kakek Terdakwa Kasus Pencabulan Anak Dituntut 200 Bulan penjara

Kakek Terdakwa Kasus Pencabulan Anak Dituntut 200 Bulan penjara

21 September 2023
Konsep Otomatis

Pangdam IM : Ulama Berperan Penting Menyejukkan Aceh

21 September 2023

Keempat titik tersebut yakni , Lambeugak dan Keumireu (Segmen Hulu), Lambaro (Segmen Tengah) dan Beurawe (Segmen Hilir). Jika diurutkan berdasarkan total kandungan mikroplastik dalam air sungai, maka hasilnya adalah Lambeugak 36 PM/100L, 60 PM/100L, 90 PM/100L dan 150 PM/100L.  Kontaminasi mikroplastik di Krueng Aceh itu polanya semakin ke hilir semakin banyak ditemukan mikroplastik.

“Temuan mikroplastik di Krueng Aceh banyaknya sampah plastik yang dibuang di badan air sungai, beragam jenis sampah plastik seperti tas kresek, sachet makanan, Styrofoam, popok bayi dan packaging (bungkus) personal care seperti sachet shampo, sabun, detergen cuci dan botol plastik minuman” ungkap Prigi Arisandi.

Kabid UPL Dinas LHK Aceh, Cut Maisita mengatakan, pihaknya juga rutin melakukan pengecekan kondisi sungai setiap musim kemarau dan musim hujan. Sejauh ini, hasil pemantauan sungai di laboratorium masih memenuhi standar baku mutu air.

“Untuk sungai yang melintasi dua kota/kabupaten tanggung jawabnya pemantauannya dilakukan oleh DLHK Provinsi, namun jika hanya melingkari satu kabupaten maka tanggung jawabnya diserahkan kepada DLHK Kabupaten,” tambahnya.

Dosen Prodi Teknik Lingkungan Universitas Serambi Mekkah dan Peneliti Sampah Perkotaan, Muhammad Nizar mengatakan, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah dan penumpukan sampah. Diantaranya, memperkuat keterlibatan masyarakat dalam penanganan sampah, dapat dilakukan dengan membentuk polisi sampah atau menyusun Qanun persampahan.

“Untuk insenerator, rasanya Aceh masih belum efektif untuk bisa mengadopsi teknologi ini. Selain biaya pengoperasiannya mahal, produksi sampah harian kota Banda Aceh dan Aceh Besar juga belum mencukupi standar jumlah bahan bakar alat ini”, tambahnya.

Maka dari itu, penanganan sampah harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Selain itu, solusi yang dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai.

Cut Maisita menjelaskan, pengurangan sampah plastik juga dapat dilakukan dengan membawa tas atau totebag saat berbelanja. Bahkan dibeberapa toko dan pelaku usaha di Banda Aceh, sudah menerapkan hari bebas plastik kepada pelanggan saat ingin berbelanja, yang mewajibkan pembelinya membawa tas saat berbelanja. (Yan)

Berita Terkait

Kakek Terdakwa Kasus Pencabulan Anak Dituntut 200 Bulan penjara

Kakek Terdakwa Kasus Pencabulan Anak Dituntut 200 Bulan penjara

21 September 2023
Konsep Otomatis

Pangdam IM : Ulama Berperan Penting Menyejukkan Aceh

21 September 2023

Distribusi Bantuan Pangan

19 September 2023
Delapan Hutan Adat di Aceh Resmi Diakui Negara

Delapan Hutan Adat di Aceh Resmi Diakui Negara

15 September 2023
Meneropong Aceh Melalui Lubang Tambang Ilegal

Pemerintah Aceh cabut izin PT BMU Aceh Selatan

15 September 2023
Banjir yang Porakporandakan Libya Jadi Bukti Ganasnya Perubahan Iklim

Banjir yang Porakporandakan Libya Jadi Bukti Ganasnya Perubahan Iklim

14 September 2023
Next Post
Utang Pemko Banda Aceh Capai Rp118 Miliar

BPKK Banda Aceh: Utang Belanja Pegawai 2021 Rp21,9 Miliar Sudah Diselesaikan

POPULAR NEWS

Galeri Foto: Refleksi 17 Tahun Damai Aceh

27 April 2023

Foto Trik: Bentuk (Shape) Sebagai Representasi Dimensi

11 Mei 2022
Bau Busuk di Area Medco

BPMA Sebut Bau Busuk di Medco Masih Normal

12 Januari 2023
Delapan Hutan Adat di Aceh Resmi Diakui Negara

Delapan Hutan Adat di Aceh Resmi Diakui Negara

15 September 2023

Distribusi Bantuan Pangan

19 September 2023

Infografis

Infografis: Ketersediaan daging untuk tradisi meugang 1444 H di Aceh

Infografis: Ketersediaan daging untuk tradisi meugang 1444 H di Aceh

19 Maret 2023
Komoditi- yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan

Infografis – Komoditi yang memberi pengaruh besar terhadap garis kemiskinan

05 November 2022
10 Provinsi Dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi 2022

10 Provinsi Dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi 2022

27 September 2022
10 Kabupaten Tertinggi Prevalensi Stunting di Aceh 2021

10 Kabupaten Tertinggi Prevalensi Stunting di Aceh 2021

23 September 2022

Tentang Kami

Kami hadir bukan untuk bersaing, tetapi bersinergi dengan semua pihak menghadirkan berita yang akurat, kredibel, independen, berkualitas serta mencerdaskan pembaca melalui pendekatan Jurnalisme Data.

Follow us

Kategori

  • Berita
  • Cek Fakta
  • Featured
  • Foto
  • Headline
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • News
  • Opini
  • Uncategorized
  • Video

Recent Posts

  • Kakek Terdakwa Kasus Pencabulan Anak Dituntut 200 Bulan penjara
  • Pangdam IM : Ulama Berperan Penting Menyejukkan Aceh
  • Distribusi Bantuan Pangan
  • Delapan Hutan Adat di Aceh Resmi Diakui Negara
  • Berita
  • Featured
  • Foto
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • Opini
  • Video
  • PPMS
  • Redaksi

© 2023 digdata.id Allright Reserved

No Result
View All Result
  • Berita
  • Featured
  • Foto
  • Infografis
  • Jurnalisme Data
  • Jurnalisme Warga
  • Opini
  • Video
  • PPMS
  • Redaksi

© 2023 digdata.id Allright Reserved