Pemilih Difabel : Simulasi Pemilu Masih Belum Ramah Disabilitas  

Simulasi pencoblosan pemilu 2024, yang dilaksanakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, mendapat kritikan dari kaum disabilitas, yang merasa akses lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih belum berpihak kepada kaum disabilitas.

Seorang penyandang disabilitas, Erlina Marlinda, mengatakan proses pemungutan suara dan lokasi tempat pencoblosan masih sulit dijangkau kaum disabilitas, sehingga terlalu banyak membutuhkan bantuan orang lain.

” Misalnya jalur menuju kotak suara dan tempat pencoblosan tidak cukup untuk dilewati kursi roda, untungnya saya pakai kursi roda elektrik, yang bentuknya lebih kecil dari kursi roda biasa, ini pun pas pasan untuk dilewati,” ujar Erlin usai ikut melakukan simulasi, Rabu (17/8/2024).

Selain itu kotak suara yang terlalu tinggi, sebut Erlin, susah diraih untuk memasukkan surat suara yang sudah dicoblos. Ukuran paku yang terlalu kecil juga dinilai menyulitkan penyandang disabilitas untuk mencoblos.

“Diharapkan saat hari pencoblosan, panitia bisa menyediakan akses yang baik bagi kaum disabilitas, jika di TPS yang bersangkutan terdapat pemilih disabilitas,” sebut Erlin.

Seorang disabilitas lainya, Hamdani, mengatakan saat simulasi dia menggunakan seorang pendamping untuk melakukan pencoblosan.

” Karena tidak ada surat suara braille, jadi saya menggunakan pendamping, tapi kalau kotak tempat pencoblosannya diletakkan berdekatan, pasti suara saya terdengar oleh orang disamping, jadi hilang rahasianya, lalu paku untuk mencoblos juga agak kecil jadi agak susah,” aku Hamdani sambil tersenyum.

Hamdani memang seorang penyandang tuna netra.

Simulasi Pemilu / Digdata.id

Memastikan proses pencoblosan pemilu 2024 tidak menemukan kendala berarti, terutama saat melakukan pencoblosan,Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, melakukan simulasi pencoblosan,yang dilakukan di Taman Bustanul Salatin dengan melibatkan 300 peserta mewakili seluruh kecamatan di Banda Aceh dan pemilih disabilitas.

Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, Yusri Razali mengatakan simulasi yang dilakukan bertujuan untuk sosialisasi kepada warga dan petugas, akan pelaksanaan pencoblosan nanti.

*Untuk petugas PPS dan PPK nantinya bisa menyampaikan bimbingan teknisnya kepada petugas KPPS, ditempat mereka masing-masing,” jelas Yusri.

Hasil simulasi, sebut Yusri juga akan menjadi bahan evaluasi, untuk perbaikan yang bisa dilakukan oleh KIP saat hari pemungutan suara, termasuk akses untuk pemilih disabilitas.

Simulasi dilakukan mulai dari proses warga mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga penghitungan suara di TPS. (Yan)

Tulisan Terkait

Bagikan Tulisan

Berita Terbaru

Newsletter

Subscribe to stay updated.