Beredar dokumen di media sosial tentang estimasi biaya kunjungan kerja tiga pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dan satu anggota akan melakukan lawatan ke Amerika dalam rangka kunjungan kerja ke The University of Rhode Island pada 16 hingga 22 Mei 2022.
Kunjungan kerja itu berdasarkan dokumen tersebut seluruh biaya dengan jumlah dana yang fantastis hingga mencapai Rp 403 juta lebih yang dibebankan kepada DPA Sekretariat DPR Aceh Tahun 2022.
Bedasarkan dokumen yang beredar di media sosial pada Selasa (10/5/2022), keempat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) yaitu Safaruddin, Dalimi, Hendra Budian dan Alaidin Abu Abbas.
Surat yang ditandatangani wakil Ketua DPRA, Hendra Budian itu juga merincikan biaya per orang mulai dari tiket pesawat, uang harian, visa services, hingga travel insurance masing-masing Rp100,9 juta.
Wakil I DPRA, Safaruddin saat dikonfirmasi digdata.id mengatakan dirinya tidak ikut dalam kegiatan tersebut dan mengaku tidak mengurus apapun terkait kegiatan kunjungan kerja ke negeri paman Sam itu.
“Saya tidak ikut, tidak ngurus apapun,
Yang pertama tidak tau agenda apa dan tidak ngurus apapun, mungkin yang lain yang ikut,” katanya dengan singkat.
Menurut Safaruddin, kunjungan tersebut dalam rangka memenuhi undangan dari pihak Rhode Island University Amerika Serikat yang berulang tahun, dan surat itu ditujukan kepada pimpinan.
“Itu semua di urus, mana tau kalau memang ada kesempatan dan di agendakan mau ke sana, jadi mereka tinggal cukup pengurusan Kemendagri dilancarkan dan tidak berulang-ulang, yang pasti saya tidak ikut dan tidak mengurus apapun dalam agenda itu,” tandasnya.
Berdasarkan dokumen yang beredar tersebut, tiket pesawat Rp 6 juta dan Jakarta-Amerika Serikat Rp Rp 40 juta per orang.
Sedangkan uang harian seperti tercantum di dokumen tersebut Rp 48.983.130 per orang. Sedangkan biasa visa servies Rp 3 juta dan travel insurance Rp Rp 3 juta.
Sedangkan total anggaran yang dihabiskan untuk perjalanan ke Amerika Serikat dari dokumen tersebut sebesar Rp 403.932.520. Jumlah yang fantastis itu bila dibangun rumah dhuafa dengan harga Rp 80 juta per unit, dapat menyelesaikan sebanyak 5 unit lebih rumah orang miskin di Aceh. [acl]