Ribuan ekor kerang memenuhi bak penampungan sementara disebuah bangunan kecil, berlokasi di Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Jumat 19 Januari 2024.
Jangan salah, lokasi bangunan yang terlihat sederhana ini, merupakan terminal penampungan dan pengepakan kerang kerang yang berasal dari Aceh untuk kemudian di ekspor ke Vietnam.
Pekan ketiga Januari 2024 ini, Sebanyak 750 kilogram kerang asal Aceh masuk pasar ekspor. Ekspor perdana kerang dari Aceh ini dilakukan oleh PT Siti Ayu Persada yang berlokasi di Kabupaten Aceh Besar.
Shohirin (43), pelaku ekspor kerang mengatakan peluang bisnis ekspor kerang sangat menjanjikan mengingat potensi kerang di Aceh Sangat besar.
Shohirin mengatakan, tujuan ekspor adalah negara Vietnam.
“Sementara permintaan pasar juga datang dari Thailand dan Taiwan,” sebut Shohirin, Jumat (19/01/2024).
Untuk kali pertama ini, sebut Shohirin, dia mengekspor kerang dara dan kerang biru. Kerang didatangkan dari sejumlah daerah di Aceh, seperti Aceh Tamiang, Langsa dan Simeulue.
” Dari Simeulue kami mendapat Kerang kualitas unggul, yakni Kerang merah, sedang kerang unggul lainnya adalah kerang biru yang diperoleh dari Sumatera Barat,” ujar Shohirin.
Meski baru mengantongi izin ekspor, namun Shohirin optimis proses ekspor berlangsung lancar, karena Aceh sudah memiliki jalur penerbangan internasional, sehingga ekspor kerang tak membutuhkan waktu lama.
“Selain itu, proses karantina dan pemeriksaan kerang pun dilakukan oleh petugas bea dan cukai langsung di pabrik saat dikepul dan dikemas dalam kardus stereofom,” katanya.

Saat ini, sebut Shohirin, permintaan pasar kerang dari Aceh mencapai 1-3 ton perhari, tapi Shohirin baru bisa mengekspor 750 kilogram.
Shohirin bertekad membangun lokasi pembudayaan kerang untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat jumlah ekspor asal Aceh pada Desember 2023 sebesar 42,39 juta USD. Angka ini naik 76,31 persen dibandingkan November 2023. (Yan)