Hasil riset Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menemukan ada penyebaran mikroplastik di udara. Penelitian ini dilakukan di 5 kabupaten/kota di Jawa Timur. Temuan ini mengancam bencana lingkungan dan kesehatan masyarakat serta menurunkan kesehatan sperma laki-laki.
Peneliti Ecoton, Rafika Aprilianti mengatakan, menurut studi Cornell University dalam jurnal Environmental Science & Technology, Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia, dengan 15 gram per bulan, setara dengan satu kartu ATM.
Ecoton meneliti mikroplastik di udara di lima Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Kabupaten Gresik mencatat kelimpahan mikroplastik tertinggi, dengan 26,21 partikel per 2 jam. Mikroplastik di udara ini berpotensi besar masuk ke tubuh manusia.
Baca: Krueng Aceh Tercemar Mikroplastik
“Jika masalah mikroplastik tidak ditangani dengan serius, ini bisa menjadi bencana lingkungan yang lebih besar. Mikroplastik telah menjerat tubuh manusia,” kata Rafika Aprilianti dikutip dari ceritamundu, blog milik Ecoton, Senin (19/8/2024).
Kata Rafika, mikroplastik layaknya magnet yang dapat menyerap dan mengikat polutan misalnya logam berat, bakteri maupun virus yang ada disekitarnya.
Diketahui plastik mengandung senyawa EDC yang dapat merubah fungsi sistem endokrin dan akibatnya berdampak negatif pada makhluk hidup dan keturunannya seperti gangguan reproduksi, perkembangan abonormal pada anak-anak, gangguan metabolisme seperti obesitas, diabetes bahkan sampai gangguan fungsi tiroid.
Selain itu, mikroplastik menurunkan kesehatan sperma, yaitu menyebabkan sperma tidak sehat dan sulit bergerak. Sekitar 40% laki-laki mengalami masalah gangguan produksi sperma. Lebih lanjut, zat kimia pada mikroplastik yang masuk ke sistem reproduksi perempuan dapat mengakibatkan perubahan siklus menstruasi dan penurunan kesehatan reproduksi.
Baca: Kondisi Sampah di Aceh Selama 5 Tahun Terakhir
Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia melalui berbagai jalur seperti makanan, air, dan udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormonal, masalah perkembangan janin, dan penyakit kronis lainnya.
Rafika mengungkapkan dalam jangka panjang, kesehatan reproduksi yang terganggu oleh paparan mikroplastik dapat berdampak pada kesuburan, perkembangan janin, dan kesehatan anak-anak yang dilahirkan.
“Dengan memasukkan edukasi tentang bahaya mikroplastik dalam bimbingan perkawinan, calon pengantin akan lebih sadar dan lebih siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menjaga kesehatan mereka dan keluarga mereka,” terangnya.
Dikutip dari halodoc.com, mirkoplastik juga dapat memicu reaksi alergi. Tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami akan tergantung pada kesehatan masing-masing orang, serta intensitas paparan mikroplastik itu sendiri.
Gejalanya seperti bersin-bersin, hidung gatal, berair dan tersumbat. Berpengaruh juga dengan mata, bisa gatal, merah serta berair. Selain itu menyebabkan sesak pada dada, sesak napas, batu.
Ruam merah yang menonjol disertai gatal juga bisa terjadi saat terpapar mikroplastik. Bahkan terjadi pembengkakakn pada bibir, lidah, matau hingga wajah.
Selain itu mikroplastik juga dapat memicu penyakit berbahaya lainnya. Styrene jadi salah satu bahan kimia dalam plastik yang bersifat karsinogen. Bahan kimia tersebut umumnya ditemukan dalam plastik kemasan makanan.
Baca: Sampah Mikroplastik Yang Mengkhawatirkan
Jika bahan kimia tersebut masuk dan terakumulasi dalam tubuh, sejumlah gangguan kesehatan bisa saja terjadi. Seperti gangguan pada sistem saraf, pendengaran, kanker, penurunan fungsi sistem imun tubuh hingga gangguan sistem reproduksi.
Bahaya mikroplastik bagi kesehatan selanjutnya adalah kerusakan sel dalam tubuh. Paparan intensitas tinggi dan dalam jangka panjang dapat memicu perubahan hormon yang berdampak pada kematian sel, kerusakan dinding sel, bahkan kerusakan organ dalam tubuh.
Mikroplastik memengaruhi kinerja sistem endokrin yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, fungsi seksual, nafsu makan, siklus tidur, tumbuh kembang, dan tekanan darah. Sistem endokrin yang terganggu juga membuat seseorang mengalami peningkatan bobot tubuh secara tiba-tiba.
Halodoc menyebutkan paparan mikroplastik tidak bisa sepenuhnya dihindari. Namun, beberapa langkah kecil ini dapat membantu menghindari menurunkan intensitas paparan:
- Minum air langsung dari keran. Jangan minum air kemasan plastik karena berisiko terkena paparan mikroplastik.
- Jangan memanaskan makanan dalam plastik. Plastik yang dipanaskan dapat melarutkan bahan kimia ke dalam makanan.
- Konsumsi makanan segar saja, jangan makanan dalam kemasan plastik.
Artinya, halodoc mengingatkan, mikroplastik bisa saja terkandung dalam makanan dan air yang dikonsumsi setiap hari. Dalam paparan tingkat tinggi, pertumbuhan sel kanker, reaksi alergi, kerusakan sel, gangguan metabolisme, dan gangguan hormon jadi bahaya mikroplastik bagi kesehatan.