Dua dari Lima anak buah kapal (ABK) KM Frikenra yang tenggelam saat berlayar dari Langsa, Aceh ke Thailand pada 27 Mei 2022 lalu telah ditemukan dalam keadaan selamat di Pulau Penang Malaysia. Sebelumnya tiga ABK ditemukan mengapung di perairan Langkawi Malaysia.
Dengan begitu seluruh ABK KM Frikenra yang berjumlah lima orang ditemukan selamat. Dua ABK ini dinyatakan hilang kontak dan dilakukan pencarian oleh tim gabungan SAR Aceh dan Malaysia selama 5 hari, sejak 29 Mei- 2 Juni 2022.
Kepala Basarnas Banda Aceh, Budiono mengatakan dua ABK yang terakhir ditemukan itu bernama Muhammad Yusuf (41) dan Suratman (52) asal Medan, Sumatera Utara.
“Muhammad Yusuf di selamatkan oleh nelayan Malaysia dan dibawa ke Penang,” sebut Budiono, Jumat (03/06/2022).
Dijelaskan Budiono keberadaan Muhammad diketahui SAR pada Kamis (02/06/2022) malam. Pria tersebut diselamatkan kapal pukat Malaysia PKFP 1856 di Perairan Pulau Penang pada Selasa (31/05/2022) lalu.
Selanjutnya, Muhammad dibawa ke pangkalan kapal ikan di kawasan Hutan Melintang Perak, Malaysia.
Budiono juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan ILO TNI di Penang untuk mengevakuasi Muhammad dan kemudian diserahkan ke KJRI.
“Dia akan diserahkan ke KJRI untuk proses repatriasi kembali ke tanah air,” jelas Budiono.
Sementara ABK bernama Suratman ditemukan nelayan Malaysia di Perairan Langkawi pada Rabu (01/06/2022). Dia kemudian diserahkan ke nelayan Pangkalan Brandan dan telah dipulangkan ke Langsa.
Sebelumnya, kapal kargo KM Frikenra yang berangkat dari Langsa, Aceh tujuan Thailand dinyatakan hilang kontak. Pemilik kemudian melaporkan ke SAR dan pencarian pun dilakukan.
“Kapal berangkat dari Perairan Langsa menuju Pelabuhan Kantang, Thailand pada 27 Mei sekitar pukul 07.32 WIB. Kapal diperkirakan tiba di sana pada 28 Mei sekitar pukul 13.00 WIB tapi hingga tanggal 29 Mei, kapten kapal tidak melaporkan keberadaannya,” kata Budiono.
Budiono mengatakan, pemilik kapal sempat mencari tahu keberadaan KM Frikenra termasuk ke Pelabuhan Kantang. Namun kapal kayu yang membawa lima kru itu tidak diketahui keberadaannya.
Pemilik kapal kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pos Sar Langsa diteruskan ke Basarnas Banda Aceh. Upaya pencarian dilakukan menyisir area 34 NM² di Perairan Selat Malaka di Aceh Timur. (Yan)