Sebanyak 267 hidangan makanan di sajikan untuk menjamu 4.000 undangan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah yang digelar Pemerintah Kota Banda Aceh di Taman Sari pada Kamis (2/11)
Kegiatan tahunan ini menghadirkan seluruh jajaran dinas Pemko Banda Aceh dan perwakilan 10 gampong dengan membawa berbagai hidangan untuk disantap bersama. Warga juga dengan khusyuk mendengarkan ceramah maulid yang disampaikan penceramah dari Sumatera Utara Ustadz Irfan Yusuf.
Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin mengatakan tingginya antusias masyarakat mengikuti peringatan maulid menjadi bukti kecintaan terhadap Rasulullah SAW.
“Sebagai Pj wali kota, saya ingin mewujudkan tanggung jawab menciptakan sebuah kota yang damai, harmonis, dan sejahtera bagi seluruh masyarakatnya,” katanya di Banda Aceh.
Masih menurutnya, momen Maulid Nabi ini sangat baik untuk kota Banda Aceh dan bisa saling mendukung dalam meningkatkan pertumbuhan kota.”Terangnya
Amiruddin juga menjelaskan, selain sebagai peringatan perjuangan Nabi Muhammad Saw, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam membangun Kota Banda Aceh yang lebih baik.
Kegiatan Maulid Nabi ini juga dirangkai dengan santunan terhadap 250 anak yatim. Santunan diserahkan langsung oleh Pj Wali Kota Banda Aceh bersama Forkopimda di atas panggung utama Taman Sari.
Menurut PJ Walikota Banda Aceh, maulid selalu diperingati setiap tahunnya hingga tiga bulan lamanya, baik diperingati di gampong-gampong hingga sekolah-sekolah. Dan perayaan tersebut membuktikan seluruh masyarakat Aceh benar-benar cinta akan Nabi Besar Muhammad SAW dan selalu berupaya untuk meneladani sifat-sifat Rasul serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan maulid yang digelar Pemkot kali ini mengangkat tema “Merajut Silaturahmi dan Memperkuat Persatuan Umat Guna Mewujudkan Banda Aceh yang Damai.”
tema tersebut merupakan panggilan kepada semua elemen untuk saling menyatukan hati, mempererat tali silaturahmi, dan memperkuat persatuan sebagai umat Islam. Namun, hal tersebut tidak dapat dicapai jika kita terjebak dalam perpecahan yang bermula dari beda pandangan, beda pendapat dan beda pilihan. Potensi itu harus kita cegah sejak dini, lewat momen maulid ini kita mempererat silaturrahmi. Tambahnya lagi.