Suasana meriah dan penuh warna tampak memenuhi Auditorium Ali Hasyimi UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada 12–13 Mei 2025. Ratusan anak-anak PAUD tampil percaya diri dalam Pergelaran Seni Anak PAUD yang digelar oleh Pimpinan Cabang (PC) Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) se-Wilayah V Aceh Besar. Kegiatan ini menjadi momen yang dinantikan sebagai ajang ekspresi, kreativitas, dan kebersamaan antara anak, guru, dan orang tua.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Fitriyanti, S.H.I, menyebutkan bahwa pergelaran seni ini diikuti oleh 36 lembaga PAUD dari lima kecamatan di wilayah V Aceh Besar, yaitu Mesjid Raya, Baitussalam, Krueng Barona Jaya (KBJ), Darussalam, dan Kuta Baro. Total peserta mencapai 600 anak, yang menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti tarian tradisional, nyanyian, gerak dan lagu, serta drama musikal.
Acara ini turut dihadiri oleh para Bunda PAUD dari masing-masing kecamatan, yang memberikan dukungan moral dan semangat kepada seluruh peserta. Ketua Wilayah V Himpaudi, Sukma, S.Pd AUD, menegaskan bahwa kegiatan seni seperti ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang rutin diselenggarakan.
“Pergelaran seni bukan sekadar hiburan. Ini adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak. Anak-anak belajar mengekspresikan diri, membangun keberanian tampil di depan umum, belajar bekerja sama dalam kelompok, dan mengenal budaya sejak dini. Terima kasih kepada seluruh wali murid yang selalu mendampingi dan memberi semangat kepada anak-anak kita,” ujar Sukma.
Kegiatan seni memang memiliki peran penting dalam pendidikan anak usia dini. Melalui seni, anak-anak dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan, seperti keterampilan motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan tentu saja rasa percaya diri. Menurut para pendidik PAUD, anak-anak yang terlibat dalam kegiatan seni sejak dini cenderung lebih mampu mengelola emosi, memiliki imajinasi yang kaya, serta lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
Ketua Himpaudi Aceh Besar, Della Tiarta Sari, S.T., dalam sambutannya saat membuka acara, menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, guru, dan orang tua atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pergelaran seni menjadi sarana penting dalam proses pendidikan holistik bagi anak murid PAUD.
“Kegiatan ini menjadi wadah untuk menyalurkan bakat dan minat anak, sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap potensi yang mereka miliki. Setiap anak unik, dan seni memberi ruang bagi keunikan itu untuk tumbuh dan berkembang. Mari terus dukung kegiatan positif seperti ini demi masa depan anak-anak kita,” ucap Della dengan penuh semangat.
Selama dua hari, anak-anak tampil dengan penuh antusias dan keceriaan. Mereka berdandan dengan kostum warna-warni, menari mengikuti irama lagu daerah, menyanyi bersama teman sekelas, dan menerima tepuk tangan meriah dari penonton. Tak sedikit orang tua yang tampak haru dan bangga melihat anak-anak mereka tampil percaya diri di atas panggung.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seni, tetapi juga menjadi sarana mempererat hubungan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Pergelaran seni ini membuktikan bahwa pendidikan anak usia dini tidak hanya soal membaca dan berhitung, tetapi juga tentang membangun karakter, kreativitas, dan kebahagiaan anak. (FITRI)
