Dinas Pertanian dan Polres Aceh Besar melakukan sosialisasi dan pemeriksaan sapi-sapi di pasar hewan Sibreh Aceh Besar terkait penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mewabah di Aceh Besar sejak sepekan terakhir ini.
Dari hasil Laporan Petugas kesehatan hewan dan pertanian di Aceh Besar 18 kasus di temukan 4 hari terakhir di kecamatan Lhoknga, Montasik, dan Indrapuri. 3 kasus ditemukan pada Sapi yang dijual di Pasar Hewan Sibreh Aceh Besar dan 9 kasus lainnya di temukan di desa Lubok Aceh Besar.
Hal tersebut diungkap oleh Kadis Pertanian Aceh Besar Jakfar, saat melakukan sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini marak menyerang hewan ternak terutama sapi.
“ Untuk mencegah penyebaran PMK semakin meluas, kami bersama pihak kepolisian melakukan sosialisasi terhadap warga dan para peternak terkait gejala-gejala dan akibat yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut,” jelas Jakfar, Rabu (11/05/2022).
Ia juga meminta kepada masyarakat dan para pemilik hewan ternak untuk segera melapor kepada petugas-petugas kesehatan hewan yang ada di kecamatan seandainya ada yang terdeteksi PMK.
“ Dan hari ini di pasar Sibreh sudah ada tiga ekor yang terdeteksi. Kita imbau kepada masyarakat untuk segera melapor kepada petugas-petugas kesehatan hewan yang ada di kecamatan seandainya ada yang terdeteksi” UjarKadis Pertanian Aceh Besar.
Dalam sosialisasi tersebut petugas kesehatan hewan aceh besar menyampaikan kepada para peternak dan pedagang hewan di pasar sibreh tanda-tanda atau ciri-ciri bahwa ada sapi yang sudah terdeteksi. Yakni mengalami demam, keluar cairan dari mulut atau air liur, kemudian mulutnya luka-luka, dan kukunya juga rusak hingga bolong dan tidak bisa berjalan. Sehingga masyarakat bisa mengantisipasinya jika menemukan gejala-gejala tersebut.
Jakfar juga mengatakan untuk saat ini 18 ekor sapi yang pertama terkena PMK telah diisolasi dan diberi pengobatan dengan memberi vitamin agar ternak-ternak tersebut kembali sembuh.
Sedangkan untuk 3 ekor sapi yang terkena PMK di Pasar hewan sibreh lansung diberikan suntikan vitamin oleh dokter hewan di Aceh Besar.
Hampir rata-rata sapi yang terkena PMK di datangkan dari luar Aceh, seperti Bireun dan Aceh Tamiang.
Jakfar juga mengatakan jika penyebaran kasus PMK terus menyebar luas ke seluruh Aceh Besar, pihaknya akan membuat pos penyekatan ternak di Sare dan dan Geurute guna mencegah masuknya ternak dari luar Aceh Besar.
“ Sedangkan untuk pasar hewan sibreh sendiri kalau banyak yang terpapar untuk sementara harus di tutup, tapi dalam waktu dekat ini kita pelajari dulu bagaimana tingkat penyebarannya,” kata Jakfar
Selain Aceh Besar, kasus PMK juga terjadi di kabupaten Aceh Tamiang dengan jumlah kasus tertingi nyakni 1.767 kasus yang terindikasi, 16 ekor diantaranya mati dan 43.233 ekor sapi lainnya masih dalam keadaan sehat. (Yan)
Penulis : Dara El-Achee dan Fitri