Banjir luapan melanda sejumla daerah di Aceh hingga Ahad petang. Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan sebanyak delapan kabupaten/kota di Aceh dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah barat selatan Aceh sejak Sabtu sore.
Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, BPBA masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait pengungsi dan rumah-rumah yang terendam. Berikut data sementara yang dikumpulkan dari delapan kabupaten/kota.
Kabupaten Nagan Raya
Total terdampak: 5 kecamatan, 15 desa. Kecamatan terdampak:Beutong Ateuh Benggala (2 desa), Seunagan Timur (3 desa), Suka Makmue (1 desa), Darul Makmur (3 desa), Tripa Makmur (6 desa)
Kota Subulussalam
Total terdampak: 2 kecamatan, 2 desa. Ketinggian air: 50 cm – 100 cm
Kecamatan terdampak: Simpang Kiri (1 desa), Penanggalan (1 desa)
Kabupaten Aceh Barat Daya
Total terdampak: 4 kecamatan, 5 desa. Ketinggian air:40 – 50 cm
Kecamatan terdampak:Susoh (1 desa), Blangpidie (1 desa), Babahrot (2 desa), Jeumpa (1 desa)
Kabupaten Aceh Barat
Total terdampak:6 kecamatan, 19 desa. Kecamatan terdampak:Sungaimas (7 desa), Pante Cermen (3 desa), Woyla Barat (3 desa), Woyla Timur (dalam pendataan), Meureubo (4 desa), Johan Pahlawan (2 desa)
Kabupaten Aceh Selatan
Total terdampak: 6 kecamatan, 19 desa. Terdampak:202 KK/686 jiwa (dalam pendataan). Kecamatan terdampak:Meukek (1 desa), Labuhanhaji Timur (1 desa), Kluet Tengah (1 desa), Kluet Timur (1 desa), Kluet Utara (7 desa), Kluet Selatan (3 desa)
Kabupaten Aceh Jaya
Total terdampak: 6 kecamatan, 23 desa. Terdampak:202 KK/686 jiwa (dalam pendataan).Ketinggian air:10 – 100 cm. Kecamatan terdampak:Darul Hikmah (7 desa), Indra Jaya (1 desa), Pasie Raya (5 desa), Teunom (5 desa), Setia Bakti (1 desa), Sampoiniet (4 desa)
Kabupaten Aceh Tenggara
Total terdampak: 1 kecamatan, 1 desa. Kecamatan terdampak:Lawe Sigala-gala (1 desa).
Kabupaten Aceh Singkil
Total terdampak: 2 kecamatan, 8 desa. Pengungsi:355 jiwa dalam 293 Kepala Keluarga (KK).Kecamatan terdampak: Simpang Kanan, Gunung Meriah
“Kondisi terakhir beberapa daerah masih digenangi banjir, ada juga yang sudah surut,” kata Ilyas.
BMKG menyebutkan sebanyak 11 kabupaten di wilayah Provinsi Aceh saat ini berstatus waspada banjir dan dua lainnya berstatus siaga.
“Status ini harus diwaspadai oleh masyarakat,” kata prakirawan Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Angga Yudha, Ahad (07/05/2023).
Ada pun ke-11 kabupaten/kota di Aceh yang saat ini berstatus waspada banjir diantaranya Kabupaten Aceh Tamiang, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Besar, Aceh Barat Daya, Kota Subulussalam, serta Kabupaten Aceh Tenggara.
Sedangkan dua kabupaten yang berstatus siaga yaitu Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Simeulue.
Angga Yudha menjelaskan penyebab terjadinya potensi hujan lebat di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu adanya Tropical Disturbance di Samudera Hindia.
Tropical Disturbance, yaitu pergerakan, pemanasan dan proses kondensansi yang kontinyu menyebabkan awan kumolonimbus yang terbentuk pun bertumbuh semakin besar. Tahap ini dikenal dengan istilah Tropical Disturbance.
Selain itu, adanya pola angin yang datang dari selatan hingga barat yang membawa uap air ke wilayah Aceh, yang kemudian membentuk awan-awan konventif.
Awan-awan konventif tersebut, kata Angga, kemudian menyebabkan terjadinya awan Cumulonimbus (Cb), sehingga berpotensi terjadinya hujan lebat di sejumlah wilayah di Aceh.
Selain potensi hujan lebat, kata angga, di sejumlah kabupaten/kota di Aceh juga masih terdapat potensi petir saat hujan lebat terjadi.
“Karena terpantau dari satelit Himawari awan Cumulonimbus secara umum masih ada diatas pesisir barat selatan Aceh,” kata Angga Yudha. (Yan)
Sumber : ANTARA ACEH