Home Berita Australia-Indonesia Jalin Kerjasama Olah Sampah Plastik untuk Mengatasi Perubahan Iklim
BeritaHeadlineNews

Australia-Indonesia Jalin Kerjasama Olah Sampah Plastik untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Share
Sampah Plastik
Share

Indo-Pacific Plastics Innovation Network (IPPIN) mengadakan Demo Day olah sampah. Dua dari sekian banyak inovasi yang dipamerkan adalah teknologi untuk mengubah jaring ikan yang terbengkalai menjadi bahan berkualitas tinggi dan rendah karbon, serta sistem untuk merevolusi pengelolaan sampah plastik di Indonesia.

Inovasi-inovasi ini lahir dari Plastics Innovation Hub Indonesia, sebuah kemitraan antara badan sains nasional Australia, CSIRO, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kedaireka), serta Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia yang mendorong pendekatan inovatif untuk mengurangi sampah plastik dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Demo Day menandai puncak dari pelatihan intensif selama delapan minggu melalui program Akselerator IPPIN, di mana tim wirausahawan dan peneliti dibimbing untuk mengasah ide-ide mereka dan membangun kesiapan pasar.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM menyoroti nilai kerja sama bilateral untuk mengembangkan ekonomi sirkular.

“Sebagai tetangga dekat, Australia dan Indonesia mendapat manfaat dari kerja sama dalam mengatasi sampah plastik,” kata Duta Besar Williams.

Para praktisi di sepanjang rantai nilai plastik di Australia dan Indonesia menghadapi tantangan kritis dalam mengurangi sampah plastik dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Sangat menginspirasi untuk melihat beberapa solusi terukur yang diluncurkan pada IPPIN Demo Day tahun ini,” katanya.

Poto: Kedubes Australia

Direktur CSIRO Asia Tenggara, Amelia Fyfield, mengatakan bahwa program IPPIN mengambil pendekatan sistemik untuk mengatasi polusi plastik dan mendukung adaptasi iklim.

“Dengan perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan dengan intensitas yang lebih tinggi dan lebih sering terjadi di wilayah kita, kebocoran sampah plastik ke saluran air dan saluran drainase di pusat-pusat kota menyebabkan penyumbatan kronis, yang mengarah pada peningkatan insiden banjir. Pengerukan menawarkan solusi jangka pendek, tetapi tindakan jangka panjang untuk mencegah penumpukan sampah plastik sangatlah penting,” kata Fyfield. 

Fyfield menegaskan, dengan 175 negara yang mendukung kesepakatan PBB tentang plastik pada 2024, sekarang adalah saat yang tepat untuk bersama-sama menciptakan kembali industri plastik yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca Juga : https://digdata.id/baca/sampah-plastik-yang-tak-terkendali/

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Profesor Nizam, mengatakan bahwa IPPIN Demo Day adalah kesempatan untuk menyaksikan kewirausahaan bidang lingkungan antara kedua negara yang sedang beraksi.

“Pada Demo Day tahun lalu, Plastics Innovation Hub Indonesia memperkenalkan kami pada solusi dan teknologi pertanian Australia-Indonesia yang dapat terurai secara hayati, berpotensi mengubah mata pencaharian para pemulung di Indonesia,” kata Profesor Nizam.

“Kami bangga menjadi bagian dari program ini dan akan terus menghubungkan universitas dan industri untuk membangun masa depan yang lebih baik,” katanya.

Sri Indrastuti Hadiputranto, Ketua Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia mengatakan bahwa program IPPIN memainkan peran penting dalam membina wirausahawan baru dan perusahaan rintisan, serta sangat penting dalam mengembangkan solusi jangka panjang untuk masalah plastik.

Demo Day merupakan langkah penting dalam perjalanan program Akselerator IPPIN – untuk menguji kesiapan pasar para tim dan membantu tim yang paling berpotensi, untuk meningkatkan dampaknya dalam membuat perubahan yang berkelanjutan dalam ekosistem plastik,” kata Indrastuti.

Indo-Pacific Plastics Innovation Network merupakan bagian dari Misi Mengakhiri Sampah Plastik, yang berupaya untuk mengurangi 80 persen sampah plastik yang masuk ke lingkungan Australia pada tahun 2030. (Yan)

Share
Related Articles
Sejumlah pemuda berdiskusi dan kenduri memperingati Haul ke-15 Hasan Tiro di Aceh. Poto : For Digdata.id
BeritaNews

Orang Muda di Aceh, Peringati Haul ke 15 Hasan Tiro

Nama Hasan Tiro, pastinya tak pernah lekang diingatan masyarakat di Aceh. Hasan...

JCH Perempuan asal Embarkasi Aceh bersiap berangkat ke Mekkah.
BeritaHeadlineNews

Jadi Amirul Hajj, Menteri PPPA Pastikan Hak Jemaah Haji Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, memastikan jemaah...

Wahyu Majiah dan Pameran Foto & Video: Kita Berhak Sehat
BeritaNews

Fotografer Perempuan Asal Aceh Tampil di Pameran “Kita Berhak Sehat” di Jakarta

Fotografer perempuan muda berbakat asal Aceh, Wahyu Majiah, menjadi salah satu dari...

JCH asal embarkasi Aceh bersiap berangkjat menuju Makkah. Poto : Fitri Juliana/Digdata.id
BeritaNews

BP Haji Bakal Perbanyak Pembimbing Perempuan pada 2026

Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan rencana...