Home Opini Global Forest Watch (GFW), Aplikasi Pintar Pendukung Patroli Masyarakat
Opini

Global Forest Watch (GFW), Aplikasi Pintar Pendukung Patroli Masyarakat

Share
Share

Masyarakat adalah pemegang peran paling penting dalam aspek penjagaan hutan. Hal inilah yang menjadi landasan Augaria bekerjasama dengan Yayasan HAkA melakukan pelatihan aplikasi Global Forest Wacthing (GFW) kepada masyarakat di Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, pada pertengahan April 2022 lalu.

Global Forest Watch merupakan aplikasi web open-source untuk memantau hutan global dalam waktu dekat. GFW adalah inisiatif dari World Resources Institute, dengan mitra termasuk Google, USAID, University of Maryland, Esri, Vizzuality dan banyak organisasi akademik, nirlaba, publik, dan swasta lainnya.

Project Manager Yayasan HAkA, Crisna Akbar mengatakan sebelum Augaria dan Yayasan HAkA memperkenalkan aplikasi Global Forest Watching (GFW), masyarakat masih sangat manual dalam melakukan monitoring atau pemantauan hutan. Informasi perambahan hutan di lapangan hanya didapatkan datanya berdasarkan temuan langsung.

Dengan aplikasi GFW, maka masyarakat akan lebih mudah dalam menemukan lokasi perambahan dengan pemantauan secara akurat dengan penggunaan dan notifikasi langsung dari aplikasi.

Patroli yang dilakukan oleh masyarakat akan menjadi lebih mudah. Karena dengan adanya aplikasi GFW, warga bisa dengan mudah menemukan titik kerusakan dan perambahan di hutan. Sebelumnya kerusakan hanya bisa ditemui jika tim patroli menemukannya di lapangan.

Tapi kini, tim patroli bisa langsung mendatangi lokasi yang mengalami kerusakan karena menerima notifikasi dari aplikasi GFW. Sehingga patroli yang rutin dilakukan lima hari sebulan, akan lebih efektif dan efisien.

Untuk Desa Agusen, tim patroli ada dua, masing-masing beranggotakan lima orang, dan masing-masing tim memiliki rute patrolinya di dalam Hutan Desa Agusen.

Pelatihan aplikasi GFW dipandu oleh Tim GIS Yayasan HAkA, dan diikuti enam orang peserta yang merupakan masyarakat asli desa Agusen dan pelaksana patroli rutin di Hutan Desa Agusen. Pelatihan ini diawali dengan pengenalan aplikasi, praktek pemakaian sampai dengan pemantauan lokasi menggunakan drone, untuk verifikasi kebenaran data lokasi pembalakan sesuai yang tertera di aplikasi GFW.

Dengan aplikasi ini, tim patrol akan lebih mudah dan efektif dalam menemukan data dan lokasi perambahan.

Desa Agusen merupakan desa kedua yang mendapatkan pelatihan aplikasi GFW, setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Damaran, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.  Setelah Agusen, pelatihan akan dilakukan di Desa Bunin, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues.[yan]

Reporter Magang: Risma Lesti Daulay

Share
Related Articles
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati memberikan sambutan sekaligus membuka pelaksanaan pooling fund bencana (PFB) sesi ke 2 di Banda Aceh, Aceh, Selasa (08/10/2024)
BeritaHeadlineOpini

Pooling Fund Bencana, Transformasi Pembiayaan Penanggulangan Bencana

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan mulai melibatkan swasta dan lembaga non pemerintahan...

BeritaOpini

Budaya dan Kebiasaan Merokok, Masihkah Harus Tetap Mengakar di Aceh?

Oleh : Hanifah Hasnur, S.Pd., SKM., MKM. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas...

Jurnalisme WargaOpini

Buen Vivier, Peringatan Hari Pekerja Sosial dengan Tagline Masa Depan Bersama untuk Perubahan Transformatif 

Bicara keberfungsian sosialnya, perempuan sering dikaitkan dalam upaya penyembuhan perasaan sesama perempuan...

BeritaOpini

Bisakah AI Menggantikan Semua Pekerjaan Manusia?

Kecerdasan Buatan atau ArtificialI Intelligence (AI) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus...